Lihat ke Halaman Asli

Linux Tidak Perlu Antivirus

Diperbarui: 22 Mei 2017   02:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

Linux tidak membutuhkan antivirus ? Menurut salah satu admin di forum official Linux Mint support, Linux tidak membutuhkan software antivirus, di jelaskan bahwa format file .com dan .exe yang biasa digunakan oleh para pembuat virus tidak akan dapat berjalan di Linux, kecuali jika kita memakai aplikasi Wine atau Windows Virtual Machine. Selain itu di setiap paket aplikasi yang ada di respository telah terlebih dahulu di filter oleh para pengembang dari distro tersebut, respositoryadalah tempat unutk mengunduh aplikasi yang kompatibel dengan distrolinux yang kita gunakan, jadi respository mirip dengan google storedi android namun dengan keamanan yang lebih ketat dan diawasi olehpara pembuat dari distro Linux tersebut.

Di dalam Linux, setiap perubahan pengaturan pada sistem operasi, ataupun aplikasi yang hendak kita install di Linux selalu memerlukan izin password dari pengguna sebagai administrator. Jadi, tidak autorun seperti yang terjadi di Windows. Selama ini salah satu penyebab virus mudah tersebar di Windows adalah karena aplikasi asing dapat berjalan secara autorun yang tanpa disadari oleh pengguna awam terdapat script dari semisal  virus, trojan ataupun malware, yang dapat mengancam keselamatan data dari pengguna Windows. Oleh sebab itu update lah Windows lawas anda ke Windows 10 sebab menurut saya Windows 10 memiliki mode keamanan yang lebih baik dari versi sebelumnya dengan adanya Windows Defender sebagai benteng pertahanan pintu masuk Windows 10, selalu aktifkan mode auto update nya, selain itu di Windows 10 terdapat fitur Recovery yang berguna mengembalikan pengaturan sistem ke mode sebelum Windows anda mengalami kerusakan, entah karena kegagalan instalasi program ataupun gagal update. Untuk dapat menggunakan semua fitur tersebut silakan aktivasi terlebih dahulu Windows 10 anda. Selalu berhati-hati saat anda ingin install aplikasi ke Windows, pastikan aplikasi tersebut tidak terjangkit virus, pindai dengan Windows Defender ataupun antivirus yang anda percaya, atur jadwal Windows Defender/antivirus untuk memindai komputer secara berkala.

dokumen pribadi

Fungsi Wine dalam Linux, wine disini bukanlah anggur merah yang memabukkan. Wine merupakan software emulator yang biasa digunakan untuk menjalankan aplikasi berbasis Windows. Anda dapat mengunduhnya di (www.winehq.org) namun biasanya sudah tersedia di dalam sebuah paket distro Linux. Perlu di ketahui bahwa tidak semua aplikasi yang terinstall di Windows dapat berjalan menggunakan Wine. Apakah virus dapat berjalan saat menggunakan Wine ? Kemungkinan bisa, namun dampaknya hanya pada sebatas file yang anda simpan di folder home, dan tidak akan menyebar ke seluruh sistem Linux. Saya bukan ingin promosi dan bukan duta open source hanya ingin membagikan pengalaman saya menggunakan Linux, tidak ada yang sempurna, setiap sistem, apapun sistem itu selama itu dibuat oleh manusia pasti ada celah kelemahannya. Kenali dengan baik operasi sistem yang anda gunakan, pelihara dengan penuh kasih sayang, supaya tidak sakit-sakitan, dan jika anda ingin hemat ongkos, dan ingin memiliki operasi sistem yang stabil dan punya daya imut kuat, maka gunakan linux, sebab linux tidak memerlukan antivirus.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline