Nasionalisme di Indonesia muncul karena sebagai reaksi terhadap penjajahan oleh kolonial. Adapun perbedaan munculnya nasionalisme di Indonesia dan di Eropa. Di Eropa nasionalisme lahir akibat dari adanya pergeseran dari masyarakat agraris menuju masyarakat industri.
Nasionalisme dewasa ini dipahami secara sempit dengan mendefinisikannya sebagai sikap patriot yang masih terjebak pada pemahaman era penjajahan. Hal tersebut menimbulkan stigma bahwa nasionalisme hanya berlaku sebagai bentuk perjuangan kebangsaan di era kolonialisme. Selain itu arti sempit dari nasionalismei ialah suatu paham yang meninggikan bangsa sendiri secara berlebihan dengan menjelek-jelekkan bangsa lain (ekstrimisme), hal ini dapat menimbulkan retaknya hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya, bahkan hal terburuk seperti perang bisa saja terjadi.
Nasionalisme dalam arti yang luas yaitu dalam mencintai bangsa dan negara secara tinggi tanpa merendahkan bangsa dan negara lain, hal ini akan menimbulkan dampak yang positif seperti halnya terciptanya hubungan antar negara yang baik, terciptanya perdamaian dunia dan masih banyak lainnya.
Kesimpulan dari Nasionalisme adalah, nasionalisme merupakan kesadaran dan kebanggaan bernegara yang menimbulkan sikap yang baik, paham meletakkan kesetiaan terhadap bangsa dan negara, suatu perbuatan mencurahkan segala pikiran dan tenaga demi kemajuan dan keamanan, serta kehormatan dan tegaknya kedaulatan bangsa dan negara.
