Lihat ke Halaman Asli

RF K0mp4si4n4

Electrical Engineering

Resensi dan Review Buku buat yang Lagi Stuck dan Butuh Healing "Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah"

Diperbarui: 4 Januari 2024   15:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik


Singkatnya

Tema                     : Self Healing & Self Development

Karangan             : Alfi Alghazali

Penerbit               : Sahima

Tahun Terbitan   : 2021

Dunia serba cepat

Di dunia yang serba cepat ini menuntut kita untuk tampil sempurna demi merealisasikan harapan dan menggapai cita cita. Target, Spirit, Ambisi dan motivasi, Resistensi maupun kerja keras sudah sering kita lakukan untuk mencapai hasil yang maksimal.

Namun dunia tidak sesederhana itu, ada banyak hal yang tidak dapat kita prediksi dan ada banyak hal yang tidak tampak saat ini. Kekecewaan, kegagalan, putus asa, frustasi kita rasakan manakala realita tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Lantas harus bagaimana? Menerima? Mengusahakan Kembali? Bangkit dan balas dendam? Sayangnya tidak semudah itu, dan seringkali kejadian negative seperti ini membuat kita stress, frustasi, hingga berujung depresi lalu muncul satu kata, Mungkin sudah saatnya aku "menyerah".

Menyerah?

Buku "Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah" akan mengajakmu berdialog menjadi teman dikala sepimu dan keputusasaanmu. Buku ini tidak memberikanmu ambisi untuk bangkit begitu saja. Untuk bisa bangkit dari keadaan yang sangat terpuruk, kita harus memahami realita dan tentunya memahami diri sendiri. Dengan penulisan subtopik yang ringkas dan padat, membuatmu lebih banyak merenung daripada membaca.

Buku yang ditulis oleh Alfi Alghazali ini diciptakan dengan menggunakan pendekatan spiritual karena apa yang bekerja pada alam semesta ini tidak luput dari kuasa Tuhan Yang Maha Berkehendak, yaitu Allah SWT. Mungkin kita seringkali merencanakan suatu hal atau berharap yang terbaik. Namun, Allah akan punya caranya tersendiri untuk menjadikan kita yang terbaik. Entah harus terseok seok dulu ataupun dengan realita yang sangat jauh berbeda dengan rencana kita sebelumnya.

Terkadang buku ini juga mengangkat kisah satir kehidupan generasi jaman sekarang misalnya pandai bermuka dua, kehidupan pelik mahasiswa dengan tugas dan perempuannya, banyak menatap layar, maksiat yang seolah dinormalisasi dan yang lainnya. Hal ini Membuat kita tidak bosan membaca dan terkadang tertawa kecut akan realita yang kita hadapi -- sehingga sering dibilang GenZ dengan kata "Chuaaakh".

Asik di baca? Layak kah di beli?

Buku ini cocok untuk semua kalangan tapi mungkin akan punya interest sendiri bagi kaum remaja akhir atau dewasa awal yang banyak diuji oleh realita hidup. Penggunaan bahasa pada buku terbitan Sahima ini cukup singkat, ringan dan mudah dipahami namun tidak berusaha menjustifikasi kamu sebagai pembaca. Justru diajak berdialog mengapai ini terjadi dan bagaimana seharusnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline