Lihat ke Halaman Asli

Dua Keangkuhan

Diperbarui: 17 Agustus 2015   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di antara foto-foto keberanian dan kedisiplinan pengendara sepeda ini dalam mengingatkan sesama pengguna jalanan Yogyakarta, saya tertarik pada dua di bawah ini. Bahasa tubuh orang yang diingatkan menarik disaksamai. Bagaimana kekuasaan, simbol, persepsi, dan uang diterapkan.

Pertama, wajah polisi (perempuan) pengawal. Lihat mimik dan arah mata memandang! Bibirnya membentuk rasa muak, malu, bercampur salah.

Kedua, pria berhelm (panitia?). Genggaman tangannya ungkapkan tingkat kekuasaan dan amarah. Letak jempol yang memisahkan diri dalam posisi "siap" sungguh sesuatu banget. Dagu pria ini ditambah katupan bibir bermakna ejekan tiada sungkan dihadirkan meski coba bersabar. 

Selain si penyepeda (Elanto Wijoyono), salut buat pengambil foto. Kesengajaan untuk membidik bahasa tubuh pengendara motor gede diam-diam disandingkan dengan ikon materi. Lihat! Polisi di bawah naungan latar baliho 2 miliar! Dan Oom panitia Moge dinaungi latar Salon Wanita luks! Gahar tampilan tapi cemen mentalnya. Begitu diam-diam pesan mat kodak kagetan di momen Sabtu akhir Syawal ini. Adapun si pahlawan kita, dia dilatari perusahaan batik. Eksotisme, tradisi, keramahan dan kearifan Yogya. Cerdas!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline