Lihat ke Halaman Asli

Yusuf Kamil Pradiatma

Mahasiswa TPHP UGM

Tembakau: Bukan Hanya Rokok

Diperbarui: 23 September 2022   02:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tembakau (Nicotiana tobaccum) merupakan tanaman asli Amerika yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Produksi tembakau di Indonesia telah mencapai 150.00 ton per tahun pda tahun 2008 dengan luas lahan perkebunan tembakau mencapai sekitar 207.020 hektar. 

Pemanfaatan tembakau di Indonesia masih hanya diolah sebagai bahan baku utama dalam pembuatan rokok. Sebanyak sekitar 200.000 ton atau lebih daun tembakau diperlukan dalam membuat 22 miliar batang rokok. 

Peran tembakau di masyarakat cukup besar karena merupakan sumber penghasilan dari sebagian masyarakat akibat dari aktivitas produksi dan distribusi pengolahan tembakau menjadi rokok yang memerlukan tenaga kerja yang cukup tinggi. 

Konsumsi rokok dengan cara dibakar memiliki dampak negatif yang banyak terhadap kesehatan tubuh manusia karena mengandung berbagai macam zat yang berbahaya untuk tubuh. 

Zat berbahaya utama yang terdapat pada rokok adalah nikotin, yaitu zat adiktif yang dapat menimbulkan kecanduan dengan mempengaruhi kinerja saraf serta peredaran darah pada tubuh. 

Selain itu, nikotin juga bersifat karsinogenik atau dapat memicu terjadinya kanker, terutama pada paru-paru, tenggorokan, gigi, dan mulut. Selain nikotin zat berbahaya yang terkandung pada rokok adalah karbon monoksida, tar, hidrogen sianida, benzena, formaldehida, arsenik, kadmium, dan ammonia. 

Bahaya konsumsi rokok yang sangat mengancam kesehatan tubuh manusia memerlukan adanya alternatif pengolahan tembakau menjadi produk selain rokok. 

Tingginya produksi tembakau dan banyaknya petani tembakau yang bergantung pada tanaman tembakau tidak memungkinkan pelarangan produksi tembakau sebagai bahan utama rokok sehingga diperlukan alternatif lain agar tidak merugikan petani maupun masyarakat yang kehidupannya bergantung kepada tembakau. 

Alternatif pengolahan tembakau adalah dengan memanfaatkan tembakau sebagai biofuel seperti yang telah dilakukan Usta pada tahun 2005 dengan mengolah tembakau menjadi biodiesel. 

Pemanfaatan tembakau menjadi biofuel memiliki keuntungan berupa bukan tanaman pangan sehingga tidak bersaing dengan kebutuhan konsumsi pangan serta memiliki yield lipid yang cukup besar, yaitu sekitar 30-40% dari berat kering. Hasil samping dari pengolahan tembakau menjadi biofuel juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber asam amino yang baik. 

Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian menyatakan bahwa tanaman tembakau juga dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk melalui proses ekstraksi untuk menghasilkan nikotin cair yang digunakan untuk produk rokok alternatif, seperti industri vape atau rokok elektrik yang banyak digandrungi saat ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline