Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Pendidikan Seks Untuk Anak Sangat Penting

Diperbarui: 4 Juni 2024   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan  yang diajarkan kepada anak seringkali berfokus pada pengenalan identitas mereka sebagai makhluk biologis yang aktif secara seksual. Banyak orang yang salah paham bahwa pendidikan seks hanya mengajarkan cara berhubungan seks. Memang pendidikan seks memungkinkan pemahaman yang lebih luas dan sesuai dengan usia anak.

Pendidikan seks pada anak merupakan metode utama untuk memberikan pengetahuan tentang tubuh anak dan fungsinya, cara merawatnya, dan cara mengenalinya. Mengetahui identitas sebagai pria atau wanita. Selain itu, pendidikan seks juga mengajarkan anak mana saja bagian tubuh yang tidak boleh disentuh. Hal ini penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan anak. Salah satu hal penting dalam pendidikan seks pada anak, termasuk pada masa kanak-kanak, adalah menghindari pelecehan seksual atau kekerasan seksual terhadap anak dengan cara mengajarkannya pendidikan seks.

Pendidikan seks pada anak merupakan metode utama untuk memberikan pengetahuan tentang tubuh, fungsi, cara merawat anak serta mengidentifikasi apakah anak berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Selain itu, pendidikan seks juga mengajarkan anak mana saja bagian tubuh yang tidak boleh disentuh. Hal ini penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan anak. Salah satu hal penting dalam pendidikan seks pada anak, termasuk pada masa kanak-kanak, adalah menghindari pelecehan seksual atau kekerasan seksual terhadap anak dengan cara mengajarkannya pendidikan seks.

Pendidikan seks yang perlu diajarkan kepada anak mencakup beberapa poin penting:

1. Meredakan Rasa Malu pada Anak Rasa malu harus ditanamkan pada anak sejak dini. Jangan biasakan anak Anda bertelanjang di depan orang lain, bahkan ketika mereka masih kecil; misalnya saat keluar kamar mandi, ganti baju, dan lain-lain.

Biasakan anak untuk selalu menutup bagian sensitifnya sejak dini.

2) Menanamkan semangat maskulinitas pada anak laki-laki dan semangat feminitas pada anak perempuan. Secara fisik dan psikis, laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan yang mendasar. Adanya perbedaan-perbedaan tersebut bukan untuk merendahkan satu sama lain, melainkan semata-mata karena perbedaan fungsi yang akan diemban anak di kemudian hari.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline