Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanudin Yusuf

Lion's Sin of Pride

(Review) "Shutter Island": Akal Sehat Melawan Delusi

Diperbarui: 4 September 2019   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(cuplikan film Shutter Island)

Shutter Island, ya film ini sudah ditayang sejak 2010, tapi gapapa saya cuma pengen bahas aja walaupun udah 9 tahun lamanya. Bagi yang udah nonton shutter island pasti ngerti jalan ceritanya walau masih ada beberapa yang bingung dengan endingnya.

Ya saya juga bingung, film yang dibintangi oleh Leonardi DiCaprio ini seolah-olah filmnya menciptakan double ending. Jalan ceritanya pun masih banyak yang memperdebatkan.

Ini saya sampaikan beberapa poin dari pendapat-pendapat yg berbeda, entah kamu berada pada tim yang mana silahkan di ungkapkan hehe.

Tim Pertama : Teddy Danil Memang Skizofernia

  • Teddy adalah Andrew Laeddis, Teddy adalah Marshall tangguh dan terkenal kejam
  • Istri Teddy, Dolores memang benar membunuh anak mereka dan menenggelamkan ketiga anaknya di danau
  • Salah satu nama anak Teddy yang menjadi korban adalah Rachel
  • Teddy ditangkap dimasukkan ke RSJ Shutter Island dan sudah berada disana 24 bulan lamanya
  • Chuck adalah dokter Sheehan diuktinya bahwa ia tidak bisa mengambil senjata di awal film
  • Teddy yang gila karna belum bisa menerima kenyataan bahwa dia membunuh istrinya dikarenakan istrinya membunuh anak-akhirnya menciptakan cerita sendiri bahwa istrinya mati karna kebakaran disebabkan oleh seorang pelaku bernama Andrew Laeddis
  • Adegan awal ketika anak buah yang memegang senjata sangat tegang, ini bisa multitafsir yg pertama mreka takut karna Teddy memang gila kedua mereka siaga karna tau Teddy memang benar Marshall yang akan membongkar keusukan RSJ
  • Salah satu bukti Teddy Skizo adalah saat dia melihat tikus-tikus di tepi bawa jurang
  • Adegan bertemu Rachel Solondo digua adalah delusi Teddy
  • Untuk menyembuhkan Teddy, pihak RSJ melakukan sebuah eksperimen dengan cara membiarkan Teddy menjadi seorang Marshall Teddy Danil yang akan mengungkapkan kasus kematian istrinya, dan mengungkapkan kasus hilangnya pasien bernama Rachel Solondo.
  • Teddy sadar bahwa dirinya memang gila dan diakhir cerita Teddy dianggap gagal dalam penyembuhan metode pertama jadi terpaksa akan dilakukan metode selanjutnya yaitu eksekusi di mercusuar
  • Pada aslinya Teddy sudah sembuh namun berpura-pura masih gila karna dia lebih memilih untuk di eksekusi dari pada hidup namun dalam rasa bersalah dan kemudian menjadi delusi kembali

Tim Kedua : Teddy Tidak Gila dan Pihak RSJ Memang Penjahat

  • Teddy memang benar adalah Marshall Teddy Daniel
  • Istri Teddy, Dolores tidak membunuh anak mereka
  • Istri Teddy meninggal di sebuah apartemen yang dibakar oleh seorang bernama Andrew Laeddis
  • Teddy tidak memiliki anak
  • Teddy ke RSJ bertujuan untuk membongkar praktik kejahatan tersembunyi
  • Teddy sudah kalah dari awal
  • Pihak RSJ berhasil membrainwash Teddy
  • Teddy sedari awal dia sudah dijebak oleh pihak RSJ, yang pertama melalui partnernya yaitu Chuck, dan selanjutnya oleh pihak RSJ langsung lewat obat-obatan seperti aspirin, makanan rokok minuman dll
  • George Noyce adalah nyata, dia tahu bahwa Teddy sendirian dan mengetahui Chuck adalah pihak RSJ
  • Teddy yang sudah terlanjur terjebak akhirnya sering terjadi halusinasi dan delusi seperti saat melihat tikus-tikus di tepi tebing
  • Gadis kecil yanag sering dilihatnya bukannya anaknya bernama Rachel, melainkan seorang gadis kecil korban keganasan pada masa perangnya
  • Jika memang gadis itu adalah anaknya Teddy mengapa selalu muncul satu anak saja? Dimana kedua anak laki-lakinya? Jawabannya karna Teddy tidak memiliki anak, Rachel adalah korban perang Teddy
  • Teddy memiliki trauma tersendiri karna itu pihak RSJ memanfaatkan kesempatan itu untuk mengalahkannya
  • Chuck adalah dokter Sheehan diuktinya bahwa ia tidak bisa mengambil senjata di awal film
  • Pasien ibu-ibu yang membunuh suaminya menggunakan kapak saat diwawancarai Teddy pernah memperingatinya untuk lari dari pulau itu, karna Ibu tersebut sadar bahwa Teddy memang dijebak. Ibu itu menuliskan kata " RUN"
  • Rachel Solondo yang ditemui Teddy di dalam gua adalah nyata, bukan delusi Teddy. Rachel Solondo adalah salah satu mantan psikiater RSJ namun bisa melarikan diri dan bersembunyi karna tau kebusukan dan tidak setuju dengan pihak RSJ
  • Rachel Solondo, sebelumnya ada ditampilkan Rachel Solondo sudah ditemukan. Kemudian siapa yang di goa? Rachel Solondo yang asli adalah yang berada di goa, ini dibuktikan dalam adegan terakhir mercusuar bahwa Rachel solando yang ditemui di rumah sakit adalah suster Shutter Island sendiri
  • Adegan brainwash Teddy ada pada saat Teddy mengintrogasi Rachel Solondo palsu dalam ruangan RSJ, dari percakapannya Teddy dipaksa untuk masuk menjadi andrew laeddis
  • Pasien ke 67 tidaklah nyata, ini hanyalah permainan pihak RSj untuk merusak pikiran Teddy, didukung oleh adegan palsu Rachel yang mengatakan habis membunuh anak-anaknya, semua kisah di gabungkan dalam adegang mercusuar ditambah Teddy yang sedang dalam pengaruh obat membuat Teddy tidak berkutik

Di akhir cerita, Teddy akhirnya dieksekusi. Namun yang sebenarnya menjadi pertanyaan, apakah Teddy benar-benar gila?Sebelumnya Teddy sudah mengaku bahwa dia sengaja menciptakan sosok Andrew Laeddis untuk ia salahkan atas kematian istrinya namun akhirnya ia mengaku bahwa ia adalah Andrew. Namun ketika akhir cerita menanyakan sesuatu dan setelah Teddy menjawab, Chuck menggelengkan kepala pertanda bahwa Teddy belum berhasil mereka brainwash menjadi Andrew dan harus segera di Lobotomy, namun di ending Teddy bertanya , "Tempat ini membuat ku khawatir. Mana yang lebih baik, hidup sebagai monster atau mati sebagai orang terhormat?"

Seketika Teddy berdiri dan berjalan, Chuck dengan tatapan kaget memanggil "Teddy". Kenapa Chuck memanggil dengan nama Teddy? Kenapa tidak Andrew? Karna pada saat itu Chuck sadar bahwa Teddy mengetahui segalanya. Akan tetapi Teddy yang sudah mengerti permainan akhirnya sadar bahwa dia sudah kalah, dan kemudian pasrah, ia sadar bahwa dia tidak bisa keluar dari pulau itu.

Saya sadar masih banyak fakta yang belum diungkapkan diatas tapi terlepas dari ini semua, patut kita akui bahwa Shutter Island adalah film cerdas yang membuat kita berpikir dan meraba-raba apa yang sebenarnya terjadi. Jadi, ada pada tim manakah dirimu?

Salam,

Ikhysf

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline