Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) DIY, H. Ambar Tjahyono, SE MM memanfaatkan masa reses bulan November 2016 ini dengan mengunjungi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan sejumlah kelompok usaha bersama (KUB) di berbagai wilayah di DIY. Berbeda dengan sebelumnya, reses kali ini mengusung tema : “Membentuk Skill Membangun Bisnis”.
“Tidak sedikit UKM yang tidak berkembang karena berbagai faktor, khususnya lemahnya ketrampilan yang dimilikinya. Karena itulah, penting sekali bagi pelaku usaha untuk selalu meningkatkan kemampuan dan kapasitas dirinya agar mampu berkembang dan siap menghadapi persaingan yang ada,” kata Ambar saat mengunjugi KUB bidang konveksi di kawasan Banaran, Galur, Kulon Progo, (5/11/2016).
Menurut politisi dari Partai Demokrat ini, saat ini tingkat persaingan usaha sudah semakin tinggi. Agar UKM mampu eksis dan berkembang, semangat enterprenership saja tidak cukup. Apalagi bidang produksi dari setiap jenis usaha selalu berkembang, baik menyangkut teknologi, variasi atau ragam produk, hingga kemasan. Padahal untuk berhasil dalam dunia bisnis, seorang pelaku usaha harus selalu kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produknya.
Saat Menyerahkan Bantuan Makanan Tambahan untuk Balita di Nglipar, Gunung Kidul|Koleksi pribadi
Ambar Tjahyono juga mengharapkan agar pelaku usaha, khususnya UKM maupun KUB, tidak pernah bosan untuk selalu belajar dan meningkatkan kualitas dirinya. Dia menjanjikan akan memberikan fasilitasi terhadap program pemerintah untuk penguatan UKM, baik dalam bentuk pelatihan maupun pemberian peralatan usaha.Namun ada yang istimewa pada reses kali ini. Dalam kunjungannya ke salah satu KUB di Kulon Progo, Ambar bertemu dengan Dwi Martuti Rahayu, Ketua KUB Pawon Gendhis yang dikenal sebagai tokoh yang pernah menerima penghargaan langsung dari Presiden Joko Widodo. Ibu dua anak ini adalah tokoh penerima Anugerah Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2015, sebuah penghargaan tertinggi di bidang ketahanan pangan.
Bersama anggota KUB konveksi di Kulon Progo| Koleksi pribadi
“Saya memang pernah menerima penghargaan itu tahun 2015,” kata Dwi Martuti. Penghargaan ini diberikan pemerintah karena dia dinilai sebagai perintis ketahanan pangan melalui ajakannya kepada masyarakat dalam KUB makanan olahan tersebut. Bahkan sampai saat ini pun dia telah mengembangkan beberapa jenis bahan lokal untuk dijadikan produk makanan yang bernilai ekonomis. Seperti aneka cemilan coklat dari tanaman warga sendiri, keripik dan minuman dari daun pegagan, dan beberapa produk berbahan lokal lainnya.Dalam rangkaian kegiatan reses ini Ambar bersama tim Jaringan Ambar Tjahyono (JAT) juga mengunjungi sejumlah KUB lainnya, baik di Kulon Progo, Gunung Kidul, dan Bantul. Selain itu, Ambar juga melakukan jaring aspirasi dan berdialog dengan warga, meninjau masjid bantuan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) dari BUMN, mengadakan pelatihan public speaking, dan memberikan penyuluhan gizi dan makanan tambahan untuk balita di beberapa wilayah di DIY. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI