Lihat ke Halaman Asli

Yusuf CeKa

Citizen Journalist

JAT dan IWAPI DIY Adakan Pelatihan Makanan Olahan Mocaf

Diperbarui: 31 Januari 2016   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak kurang dari 60 orang pelaku usaha kecil dari seluruh wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengikuti pelatihan makanan olahan di Wonosari, Gunung Kidul, Jumat kemarin (29/1). Pelatihan ini terbilang istimewa terutama karena menggunakan mocaf sebagai bahan baku untuk pembuatan aneka kue dan makanan olahan.

[caption caption="Suasana Praktek Pelatihan Mocaf"][/caption]

Mocaf merupakan tepung yang dibuat dari singkong dan bahan baku lokal ini belum banyak disentuh. Tepung mocaf berbeda dengan cassava dan tepung non terigu ini bahkan digadang-gadang dapat menjadi alternatif pengganti tepung terigu yang begitu dominan saat ini. Namun mokaf telah teruji sebagai tepung yang layak dimanfaatkan untuk pembuatan aneka kue dan makanan olahan dengan tekstur dan cita rasa yang tak kalah dengan tepung terigu.

“Mocaf dapat menjadi nilai tambah atau advantage competitive dalam menghadapi persaingan pasar bebas ASEAN. Pengembangan bahan baku lokal semacam ini perlu terus digalakkan untuk produk-produk lainnya agar memberikan nilai tambah dan memberikan manfaat terutama untuk para pelaku usaha kecil,” kata anggota DPR RI H. Ambar Tjahyono saat memberikan sambutanb pada pembukaan Pelatihan Makanan Olahan Berbasis Mocaf tersebut.

Pelatihan yang diadakan bersama oleh DPD IWAPI DIY bersama Jaringan Ambar Tjahyono (JAT) dan SMK Negeri 3 Wonosari ini mendapat dukungan dari Jiwasraya. Ada sekitar 6 resep yang dilatihkan pada kegiatan itu, antara lain cara pembuatan brownies mocaf, egg roll mocaf, keripik mocaf, serta pembuatan abon dan keripik dari bonggol pisang, Hadir juga di sela-sela acara itu Bupati Gunung Kidul Badingah.

[caption caption="Ketua JAT Dwi Henri (paling kiri) dan pengurus DPD IWAPI DIY saat Pelatihan"]

[/caption]

Dikatakan Ambar Tjahyono, Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan berbagai jenis tanaman pangan. Tepung mocaf merupakan tepung yang dibuat dari tanaman ketela pohon yang mudah tumbuh dan begitu melimpah di Indonesia. Terlebih tepung ini telah diujicoba dan sangat layak dijadikan bahan baku untuk berbagai produk maknaan olahan.

“Meskipun tantangan yang kita hadapi di era MEA ini tidaklah ringan, namun pasar bebas ini juga merupakan peluang yang sudah seharusnya dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” katanya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Ketua JAT Dwi Henry Setiawan.

Untuk menghadapi persaingan di pasar bebas ASEAN atau MEA, produk makanan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar khususnya dengan memanfaatkan bahan baku local. Makanan olahan berbasis mocaf perlu terus dikembangkan dan didukung berbagai pihak karena merupakan inovasi cerdas pengganti tepung terigu yang masih impor.

Persaingan yang makin ketat dengan para pelaku usaha dari berbagai negara ASEAN, anggota legislatif dari dapil DIY ini mengharapkan agar para pelaku usaha di Indonesia terus meningkatkan kualitas diri, baik menyangkut produknya, desain kemasan, pemasaran, maupun dari sisi manajemennya. (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline