Lihat ke Halaman Asli

Yusuf CeKa

Citizen Journalist

UKM/IKM Agar Tak Tergantung Pabrikan

Diperbarui: 11 Desember 2015   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pelaku usaha dan industri kecil menengah maupun (UKM/IKM) diminta untuk mandiri dan tidak tergantung produk yang dihasilkan pabrik. Ketergantungan para pelaku usaha kecil terhadap bahan produksi usahanya dari pabrikan perlu segera dihentikan dengan memproduksi sendiri bahan yang diperlukan untuk usahanya.

“Banyak sekali bahan baku produk yang disediakan alam di sekitar kita. Jika pelaku IKM sudah mampu membuat sendiri bahan baku untuk produknya, maka mereka tidak akan lagi tergantung dari produk pabrikan,” kata Ir. Junaedi MM, Kepala Sub Direktorat Industri Pangan, Kimia, dan Bahan Bangunan Kementerian Perindustrian di Yogyakarta, Jumat (4/12).

[caption caption="Ir. Junaedi MM saat menyematkan tanda peserta tanda dimulainya pelatihan Bimbingan Teknis Wirausaha Baru di Yogyakarta."][/caption]

Hal itu dikemukakannya saat membuka Pelatihan dan Bimbingan Teknis Wirausaha Baru di Hotel Bintang Fajar. Pelatihan diikuti sekitar 180 pelaku UKM/IKM dari seluruh wilayah di DIY. Pelatihan yang akan berlangsung selama 5 hari itu mencakup pelatihan bidang pengolahan pakan ternak, pengolahan pakan ikan, pengolahan limbah rumah tangga, pelatihan kerajinan kayu, serta pelatihan makanan olahan berbahan umbi dan buah-buahan.

Lebih lanjut dikatakan, banyaknya bahan baku untuk usaha di sekitar kita perlu dimanfaatkan secara optimal. Kemampuan mengolah bahan baku ini bukan saja akan membuat keuntungan pelaku UKM/IKM akan meningkat namun juga dapat meningkatkan daya saing produk dan hasil usahanya. “Terlebih menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah di depan mata, maka keunggulan produk UKM/IKM harus diutamakan,” tambahnya.

Sementara itu anggota DPR RI dari Komisi VI Ambar Tjahyono mengharapkan makin tumbuhnya wirausaha-wirausaha baru yang datang dari kampung dan desa. “Para peserta pelatihan yang sebagian besar dari berasal kampung dan polosok desa di DIY ini diharapkan dapat menjadi pemicu tumbuhnya wirausahawan baru yang tangguh,” katanya seperti disampaikan Dwi Henry, Ketua Jaringan Ambar Tjahyono (JAT). (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline