Lihat ke Halaman Asli

Peluang Investasi bagi Negara Anggota APEC

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13810439891464574144

[caption id="attachment_270581" align="aligncenter" width="624" caption="SBy Presiden Republik Indonesia di Bali"][/caption] Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pelaksanaan kegiatan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) yang digelar di Bali ini akan membuka peluang investasi bagi seluruh negara anggota APEC. Tidak hanya berasal dari perusahaan pemerintah, namun perusahaan swasta juga bisa berpartisipasi dalam hal ini. "Pelaksanaan APEC ini juga membuka peluang untuk menunjukkan pertumbuhan yang fenomenal bagi sektor swasta di wilayah negara-negara APEC," kata Presiden saat membuka APEC CEO Summit "Reshaping Global Priorities The View from Modern Indonesia" di Bali International Convention Center, Minggu (6/10/2013). Ia menambahkan, ekspansi bisnis yang relatif besar ke semua negara ini memang mengubah peta ekonomi dunia di abad ke-21 akan menjadi lebih baik. Pemerintah akan menerbitkan kebijakan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Presiden juga menjelaskan, partisipasi investasi dari sektor swasta ini akan memperluas penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat, terutama Indonesia. Presiden juga tidak mempermasalahkan negara mana saja yang mau berinvestasi ke Indonesia. "Yang penting perusahaan itu mau menjalankan agenda nasional dan lokal kami yaitu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar," (Kompas.com) Dampak dan imbas  pelaksanaan kegiatan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) yang digelar di Bali ini akan membuka peluang investasi bagi seluruh negara anggota APEC. Tidak hanya berasal dari perusahaan pemerintah, namun perusahaan swasta, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Dengan demikian tentu saja sangat strategis dalam proses pembangunan berkelanjutan bermaksud untuk mengembangkan keselarasan atau keseimbanganyang baik antara umat manusia dengan alam , keselarasan tersebut tentunya tidak bersifat tetap , tetapi merupakan suaatu proses yang dinamis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline