Lihat ke Halaman Asli

Yusuf Ari Bahtiar

Sabar iku ingaran mustikaning laku

Penundaan Bukan Akhir Segalanya

Diperbarui: 28 Maret 2021   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yusuf Ari/dokpri

Hallo Lurs, 

Susah maupun senang adalah lika liku kehidupan. Menjalani takdir yang telah dituliskan ribuan juta tahun yang lalu. Tak ada yang menyenangkan kecuali diri sendiri yang merasakan, dan sebaliknya tak ada yang menyusahkan kecuali dia juga yang merasakan.

Pada intinya, susah senang itu adalah wujud ekspresi seseorang dalam merespon sesuatu yang sedang dihadapi. Tak perlu disesali dan tetaplah menjaga semangat untuk meraih harapan dan cita cita.

Sejatinya, semua hal adalah wujud keridhoan Tuhan pada hamba-Nya. Terkadang keinginan hamba segera diwujudkan, terkadang diganti dengan yang lain, dan terkadang ditunda. 

Penundaan itu bukanlah sebuah musibah yang harus diratapi, maupun ditangisi. Akan tetapi, alangkah baiknya selalu istirjak, dan menerima dengan hati yang lapang dan ikhlas. Selalu optimis bahwa suatu saat apa yang ditunda akan segera terealisasi.

Hasilnya, hati akan merasa pol dan bahagia. Tuhan pasti lebih tahu, kenapa penundaan itu harus dilakukan. Tuhan ingin memberikan banyak hikmah  dalam kehidupan. Sebagai intropeksi dan mawas diri sehingga bisa memperbaiki ke arah yang lebih baik lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline