Lihat ke Halaman Asli

Yusuf Ari Bahtiar

Sabar iku ingaran mustikaning laku

Mengasah Mental Sambil Bersedekah

Diperbarui: 9 Mei 2020   05:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mental-sedekah

Kondisi saat ini membuat kita harus meningkatkan mentalitas kehidupan. Keberanian diperlukan untuk memutus energi negatif dari permasalahan yang baru dan belum pernah dihadapi. Mental yang kuat akan mampu mengubah kekurangan menjadi sebuah opportunity. Bagaimana tidak? Semua telah  berimbas dalam segala faktor kehidupan.

Berbagai pelajaran dan hikmah  yang dapat kita rasakan, baik dari segi sosial maupun ekonomi.  Kesiapan mental memang harus ditanamkan sejak dini. Anak akan merasakan kemudahan beradaptasi jika telah diajari menyikapi kehidupan. 

Kondisi perekonomian memegang peran penting dalam segi mentalitas. Mungkin hal ini belum dirasakan banyak pihak. Akan tetapi, jika dirasakan sangat mempengaruhi kebutuhan dasar kehidupan, yaitu kasih sayang.

Ketika bergelimang harta, seseorang dapat melakukan apa saja yang diinginkan. Melakukan pembelian barang yang diinginkan, hangout, traveling maupun melakukan hal menarik lainnya. 

Tidak menutup kemungkinan berinvestasi dan membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Kesiapan mental yang harus dimiliki berupa rasa bersyukur dan menerima dengan pemberian Tuhan.

Kenapa hal ini penting? Apabila suatu saat mengalami kondisi anjlok perekonomian, dia tidak akan merasakan depresi tingkat tinggi. Seseorang yang tidak siap dengan perubahan kondisi bisa saja menjadi stress dan berakibat hal buruk terhadap dirinya.

Sebaliknya, kondisi perekonomian rendah tidak boleh terus merasakan penyesalan hidup dalam kondisi kekurangan. Tetap berusaha dan penuh semangat menjalani hidup. 

Sama seperti seseorang yang memiliki kelebihan harta, dalam kekurangan harus bisa mensikapi dengan rasa bersyukur. Agar tidak kaget jika diqodar menjadi orang kaya dadakan. 

Hidup itu seperti roda yang selalu berputar, kadang dibawah dan kadang diatas. Tidak ada yang tahu kapan kita dibawah maupun diatas. 

Tetap bersyukur dan selalu optimis dengan apa yang dimiliki, serta tingkatkan sedekah untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Setiap insan yang dekat Tuhan, hatinya akan selalu dilonggarkan dan diberi kecukupan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline