Lihat ke Halaman Asli

Yusufa Aulia Azhar

Mahasiswa UIN Raden Intan

Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember)

Diperbarui: 21 Mei 2022   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Halo Kompasiana, disini saya akan menjelaskan tentang apa sih itu budikdamber dan bagaimana sih cara melakukannya? Baca terus sampai habis ya.

Budi daya ikan dalam ember atau yang lebih sering dikenal sebagai budikdamber adalah salah satu metode untuk beternak ikan bagi sobat yang tidak memiliki lahan yang luas dan juga kolam yang memadai, hanya bermodalkan ember sobat semua sudah bisa memelihara dan beternak ikan bahkan sobat semua juga bisa sekaligus bertani lho!! Lah kok bisa? Ya pasti bisa lah, oke akan saya jelaskan satu persatu Pertama kalian siapkan terlebih dahulu embernya kira kira berukuran 80 liter, kemudian kalian siapkan cup bekas air mineral ataupun cup bekas minuman kalian yang sudah tidak terpakai, kemudian siapkan juga kawat, selanjutnya yang paling penting kalian siapkan juga benih ikan yang ingin kalian pelihara dan yang terakhir siapkan juga bibit sayuran yang ingin kalian tanam atau biar lebih mudah kalian juga bisa menggunakan bagian akar sayuran yang sudah terbuang mungkin bekas ibu atau istri sobat sekalian memasak di rumah yang akarnya tidak akan dimasak.

Terus setelah kita menyiapkan bahan bahan nya bagaimana sih step selanjutnya? Setelah itu kalian tinggal masukkan air ke dalam ember yang sudah kalian siapkan, oh iya kalau bisa air ya jangan air PDAM ya mungkin kalian bisa menggunakan air sumur ataupun tampungan air hujan dikarenakan di dalam air PDAM sudah ada semacam obat yang nantinya akan membahakan ikan akan tetapi bila sobat semua nya tidak menemukan air lain sobat semuanya bisa juga menggunakan air PDAM akan tetapi di diamkan dahulu di dalam ember selama kurang lebih satu Minggu agar obat yang terkandung di dalam airnya menghilang, dan kemudian sobat bisa memasukkan benih ikannya deh, untuk step selanjutnya sobat sekalian siapkan tempat untuk menanam sayuran nya ya, pertama-tama, sobat lubangi terlebih dahulu cup nya dibagian bawah dan badan cup nya sekitar 10-15 lubang dan juga sebanyak 2 lubang di bagian leher cup nya untuk tempat mengaitkan kawat nya kemudian sobat sekalian bisa memasukkan kawatnya ke dalam lubang yang berada di bagian leher cup tadi, selanjutnya sobat bisa memasukkan bagian akar sayuran yang tadi telah sobat siapkan kedalam cupnya dan jangan lupa di beri arang ya agar akar sayuran nya tidak bergerak, setelah melakukan step demi step diatas sobat bisa mengaitkan cup yang sudah diberi kawat tadi ke embernya oh iya jangan lupa ya sobat bahwa sekitar seperempat sampai setengah dari cup tadi harus terendam  dalam air yang ada di ember supaya nanti tanamannya bisa mengambil nutrisi dari dalam air nya.

Terus ikan dan sayuran apa aja sih yang bisa dibudidaya dan diternak di budikdamber? Pertama, untuk ikan sobat bisa membudidayakan ikan seperti ikan lele, patin, gurame, nila, betok, dan gabus, perlu diingat ya sobat bahwa tidak semua ikan bisa di budidaya di budikdamber ada beberapa jenis ikan yang tidak bisa di budidaya di budikdamber seperti ikan mas dll dikarenakan ikan tersebut membutuhkan air yang mengalir, dan untuk tanaman sobat bisa menanam tanaman atau sayuran seperti kangkung, pakcoy, sawi, genjer, dan bayam Brazil.

Berapa lama sih masa panen untuk ikan dan juga sayuran yang di budidayakan di budikdamber? Untuk ikan dan sayuran yang memiliki masa panen paling singkat ialah lele dan kangkung, lele sudah siap dipanen hanya dalam 3 bulan saja sedangkan kangkung hanya dalam 3 Minggu saja dan untuk sobat yang masih pemula disarankan untuk membudidayakan lele dan kangkung terlebih dahulu saja dikarenakan keduanya sangat mudah untuk di pelihara, untuk ikan gurame memiliki masa panen sekitar 6 bulan begitupun juga dengan patin dan betok yang kira kira masa panen nya juga segitu dan yang paling lama adalah gabus yang memiliki masa panen sekitar 8 sampai 10 bulan.

Mungkin hanya itu dulu ya sobat untuk penjelasan dari saya kali ini untuk info lebih jelas nya bisa sobat sekalian lihat atau baca di media sosial seperti YouTube dan google, jika ada sobat sekalian yang membaca ini mendapatkan kekeliruan dari saya mohon masukannya ya 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline