Lihat ke Halaman Asli

Yusuf Senopati Riyanto

Shut up and dance with me

Sebuah Isi

Diperbarui: 20 September 2022   05:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Guy Fawkes (13 April 1570 -- 31 Januari 1606), dikenal juga sebagai Guido Fawkes saat berperang untuk Spanyol, adalah anggota kelompok Katolik Inggris provinsi yang terlibat dalam  Plot Bubuk Mesiu 1605. Lahir dan dididik di salah satu kota di Inggris York ., Ayahnya meninggal ketika Fawkes berusia delapan tahun, setelah itu ibunya menikah dengan seorang Katolik. Fawkes menjadi Katolik dan pergi ke daratan Eropa, di mana kemudian Fawkes berjuang untuk Spanyol Katolik. Sebagai pembuka ., Baiklah., Kita kembali kepada persoalan Isi dari tulisan ini......

 

Genap

Genap dua pekan harga BBM jenis pertalite, solar bersubsidi, dan pertamax naik, tapi dampaknya sudah langsung terasa di masyarakat. Bukan cuma soal biaya beli bensin yang makin mahal sekarang, saat ini. Semua harga pangan dan biaya transportasi juga papan semakin berat.Terlebih, pemerintah saat ini manambah bebanhidup masyarakat dengan kenaikan harga BBM dan tidak diikuti dengan peningkatan gaji pendapatan pegawai di perusahaan. Hidup rasanya makin sulit. Dompet mengempis, tapi apa-apa makin mahal. Lihat saja di pasar, harga cabai yang sempat turun kembali merangkak sekarang. Begitu juga dengan beras yang terus naik sejak pemerintah mengerek harga BBM pada 3 September 2022 lalu. Kenaikan harga BBM juga membuat tingkat okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel merosot. Masyarakat seakan enggan untuk bepergian atau berlibur di tengah melonjaknya harga barang. Apakah masih tepat apabila pernyataan dari Mr.President UncleSam ke 35 John Fitzgerald Kennedy ; Ask Not What Your Country Can Do For You. Apabila kondisi keadaan Negara seperti apa yang kita rasakan saat ini ?, dan Pemerintah saat ini sama sekali tidak merasakan apa yang kita rasakan.

Sektor pariwisata Menurun

Dampak akibat dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dirasakan oleh semua masyarakat Indonesia(INA) tidak terkecuali sektor pariwisata seperti di Yogyakarta rata-rata keterisian kamar hotel turun hingga 20 persen sejak Mr.President Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga BBM. Penurunan tingkat hunian paling tajam dialami hotel bintang dua dan di bawahnya. Dan bahkan tingkat okupansi hotel akan terus alami penu runan hingga mencapai 5 persen secara nasional pada bulan September 2022. Dari sisi transportasi, tarif angkutan kota (angkot) di beberapa kota seperti Bandung, Bogor, dan Medan sudah naik sekitar Rp1.000 sampai Rp2.000. Sebelum diumumkannya secara resmi kenaikan harga BBM. Pun demikian juga terjadi pada ongkos bus antar kota antar provinsi (AKAP) kelas ekonomi juga ikut naik sekitar Rp30 sampai lebih dari Rp50 per km untuk setiap penumpang. Belum tarif ojek online (ojol) yang menjadi andalan masyarakat perkotaan juga ikut meningkat. Kenaikannya pun beragam. Namun, berapa tarif yang dirasakan menguntungkan bagi pihak mitra dan konsumen ?, masyarakat,rakyat luas ?. Apa Ini ?.,Apa Itu?.

 

Bantuan ?

Sialnya lagi, bantuan apapun bentuknya dari pemerintah. Data kekiniannya (Uptodate) darimana?., Padahal kita sedang Ramai-ramai massal mengalami masalah kebocoran data. Kita sama-sama ketahui sepekan sebelum harga BBM naik, pemerintah sudah gembar gembor mengumumkan pemberian bantuan langsung tunai (BLT BBM) untuk masyarakat, rakyat. Saat ini, ada tiga jenis bantuan sosial (bansos) yang diberikan ke masyarakat usai kenaikan harga BBM. Janganlah yang namanya BLT BBM atau apapun namanya itu dibagikan hanya bersifat simbolis pencitraan belaka, semata,seolah hanya di kota-kota, tempat-tempat, gorong-gorong tertentu. Adapun rencana total dana yang akan dikucurkan pemerintah untuk bansos BBM tersebut sebesar Rp24,17 triliun.
Pertama, BLT sebesar Rp150 ribu itupun hanya untuk 20,65 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama empat bulan. Datanya ?, Bagaimana ?. Total dana untuk bansos ini mencapai Rp12,4 triliun. Kedua, BLT untuk pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta per bulan atau setara UMK sebesar Rp600 ribu. BLT itu hanya diberikan satu kali kepada 16 juta pekerja. Datanya ?, Bagaimana ? Ketiga, pemerintah memberikan subsidi menggunakan 2 persen dari dana transfer umum, yaitu Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH). sebesar Rp2,17 triliun untuk transportasi umum.

 

Sifatnya Sementara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline