Di awal tahun 2023, dunia maya sempat dihebohkan dengan berita viral penganiayaan seorang anak pejabat pajak terhadap anak dari petinggi GP Anshor. Tepatnya pada tanggal 20/02/23 pukul 20.30 WIB yang berlokasi di sebuah Perumahan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Sebut saja Mario Dandy (Pelaku) dan David Ozora (Korban). Kejadian tersebut sempat menjadi perbincangan hangat media massa akibat aksi arogan dari anak pejabat. Semula hal ini dapat terjadi diakibatkan terjadi aksi provokasi dari teman dan pacar sang pelaku untuk menganiaya korban, namun hal tersebut menjadi ranah yang serius karena sang pelaku semakin mantap melakukan penganiayaan. Sang pelaku, Mario Dandy merupakan anak dari seorang pejabat Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Yang berarti seharusnya ia bisa lebih menjaga sikapnya di luar untuk menjaga nama baik orang tuanya. Namun kenyataannya berbanding terbalik, ia menyalahgunakan privilege tersebut untuk berperilaku semena-mena terhadap orang lain dengan bersikap arogan. Bagaimana tanggapan anda melihat kasus tersebut?
Latar Belakang Kasus Mario Dandy
Jakarta, 20 Februari 2023. Hari dimana kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy ini terjadi. Mario Dandy merupakan seorang anak dari seorang pejabat Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, bernama Rafael Alun Trisambodo. Kasus ini booming dan menjadi sorotan masyarakat karena melibatkan anak seorang pejabat yang melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang remaja berusia 17 tahun bernama David Ozora. Peristiwa ini bermula terjadi ketika pacar dari Mario Dandy yang bernama Agnes bercerita kepada temannya, temannya Agnes ini merupakan mantan pacar Mario yang bernama Anastasia Pretya Amanda. Agnes bercerita kepada Pretya bahwa dirinya mendapat perlakuan tidak senonoh dan kurang baik dari David, diketahui bahwa David disini merupakan mantan kekasih dari Agnes. Kemudian setelah mendengarkan cerita dari Agnes selang beberapa hari Pretya kembali menceritakannya kepada Mario, tetapi Mario tidak langsung percaya dan coba mengkonfirmasikannya kepada pacarnya yaitu Agnes, Lalu Agnes pun membetulkan cerita tersebut.
Setelah mendengarkan pernyataan dari Agnes yang membenarkan cerita tersebut Mario pun langsung menghubungi David namun tidak ada jawaban dari darinya. Lalu Mario meminta Agnes untuk menghubungi David dengan alasan mengembalikan kartu pelajar milik David agar Mario bisa bertemu dengan David. Saat itu David sedang berada dirumah temannya dan memberikan share lokasi rumah temannya kepada Agnes. Mario mengajak dan menceritakan hal ini kepada temannya yang bernama Shane, lalu Shane memberikan respon yang memprovokasi Mario seperti "kalo gua jadi lu udah gua pukulin tuh si David". Mario, Shane, dan Agnes datang kerumah temannya David dan bertemu dengan David, David lalu diajak ke belakang mobil dan Mario melakukan penganiayaan bertubi-tubi terhadap David. Sambil direkam oleh Shane, Mario menyuruh David untuk push up, sikap tobat ala polisi serta melakukan tindakan kekerasan seperti pukulan, menendang bagian wajah, menendang kepala belakang, menendang leher hingga tak berdaya dan mengalami koma ketika dibawa kerumah sakit.
Selanjutnya setelah kasus ini diketahui oleh orang tua David mereka pun langsung melakukan laporan kepada kepolisian. Setelah laporan itu diterima dan diselidiki, Mario ditangkap polisi dan telah ditetapkan sebagai tersangka di Polres Metro Jakarta Selatan. Selang beberapa hari, temannya S juga ditetapkan sebagai tersangka juga. Lalu 2 orang perempuan yang ikut terlibat bernama Agnes dan Pretya dimintai keterangan dan dinyatakan statusnya sebagai saksi. Motif kekerasan yang terjadi terhadap saudara David ini adalah karena pelaku merasa marah dan melampiaskan amarahnya kepada korban karena pelaku mendapat informasi dari teman wanita pelaku yang bernama Pretya, bahwa Agnes telah mengalami suatu perbuatan yang kurang baik yang dilakukan oleh sang korban.
Teori yang digunakan untuk menganalisis dalam kasus penganiayaan Mario Dandy ini menggunakan dua teori yaitu teori konsistensi kognitif dan teori psikoanalisis. Menurut Encyclopedia of Social Psychology (2007), konsistensi kognitif didefinisikan sebagai konsep yang menyatakan bahwa setiap individu memiliki preferensi tersendiri bagi beberapa aspek kognitif seperti pemikiran, keyakinan, pengetahuan, pendapat, dan sikap mereka serta niat untuk menjadikannya seimbang, dalam artian tidak ada kontradiksi satu sama lain. Lalu menurut Petri & Govern (2013), teori konsistensi kognitif adalah suatu keadaan di masa individu akan berusaha mengoptimalkan sikap, keyakinan, pikiran, dan perilakunya. Konsep ini mengacu bahwa ide manusia memiliki dorongan untuk menjaga keselarasan internal yang ada dalam pikirannya. Dapat disimpulkan dari kedua definisi ahli tersebut bahwa teori konsistensi kognitif ini adalah teori yang membahas mengenai suatu keadaan yang dialami oleh individu, yang dimana individu ini akan berusaha dalam mengoptimalkan dan menyeimbangkan aspek kognitifnya. Konsistensi kognitif di atas mengandung dua istilah penting yaitu konsistensi kognitif dan konsistensi
Kognitif mengacu pada pikiran, keyakinan, pengetahuan, pendapat, sikap, dan tujuan atau niat. Istilah kognitif kemudian didefinisikan secara luas dan mencakup hampir semua hal yang dimiliki atau disadari manusia.
Konsistensi mengacu pada konsistensi lintas kognitif. Dalam pengertian ini, persepsi harus selaras atau sesuai, simetris, seimbang, atau sesuai. Konflik yang dirasakan akan menempatkan individu pada situasi dan kondisi psikologis yang tidak nyaman atau tidak menyenangkan.
Teori selanjutnya untuk menganalisis kasus Mario Dandy ini menggunakan teori psikoanalisis. Teori psikoanalisis ini adalah teori yang membahas tentang hakikat dan perkembangan bentuk kepribadian pada manusia yang dikembangkan oleh Sigmund Freud seorang ilmuwan psikologis. Teori psikoanalisis ini sangat menekankan dari proses mental tidak sadar dan konflik internal dalam membentuk kepribadian serta perilaku individu. Dalam teori psikoanalisis terdapat struktur kepribadian menurut Sigmund Freud yang terdiri dari id, ego, dan superego, berikut mengenai masing-masing dari struktur kepribadian menurut Sigmund Freud :
Id
Id merupakan aspek kepribadian yang primitif dan impulsif atau biologis, bertindak hanya karena kesenangan dan tidak peduli dengan realitas. Id memiliki dorongan dasar untuk menggerakan ego dan superego. Id ini juga cenderung menghindari ketidakenakan dan mengejar keenakan secara refleks dan reaksi otomatis.