Lihat ke Halaman Asli

The Big Secret of "Latar Belakang"

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kembali lagi saya akan mengeluarkan konsep-konsep yang ada di pikiran saya kedalam sebuah coretan kecil yang saya sendiri pun sadar ini coretan yang belum sempurna jadi mohon kritikan dan saran. Dan semoga menjadi berkah yang bermanfaat bagi yang membaca, penulis dan yang hanya sekedar numpang lewat. Amin

Dan di coretan kali ini saya akan menjelaskan tentang fenomena sebuah latar belakang penulisan penelitian yang biasanya dinggap sebelah mata oleh para mahasiswa dalam pembuatan penelitaianya. Padahal latar belakang sangat penting untuk menarik para pembaca. Berikut ulasanya. J

Jika seorang telah menyandang status mahasiswa, dan telah menghabiskan seluruh sks maka tahap terakhir agar bisa menyandang gelar sarjana adalah skripsi yang bagi mayoritas mahasiswa itu menjadi momok yang menyeramkan.walaupun demikian juga banyak yang menganggap skripsi adalah sebuah langkah untuk membuka pintu kesuksesan. Dan dalam skripsi terdapat latar belakang yang harus dilewati untuk menyelsaikan BAB 1. Latar belakang bertujuan untuk menjadi guide yang berguna untuk menarik pembaca dan menjadi sebuah gambaran singkat dari isi sebuah skripsi. Latar belakang sebuah skripsi bisa di ibartkan seperti trailer sebuah film yang sering diputar lebih awal sebelum full film dimulai, jika trailer film tersebut menarik dan membuat penasaran maka akan banyak sekali orang yang akan menonton film tersebut tetapi jika trailer film tersebut tidak menarik dan monoton maka akan sedikit orang yang mau menonton film tersebut. Latar belakang juga demikian, jika latar belakang sebuah skripsi itu menarik maka akan membuat dosen penguji dan pembimbing akan mau membacanya sampai akhir, tetapi jika di latar belakang sudah tidak menarik maka dosen penguji dan pembimbing akan malas untuk membaca isi dari skripsi tersebut. Kenapa bisa seperti itu karena seperti apa yang saya tuliskan di awal bahwa skripsi adalah guide untuk menarik pembaca dan menjelaskan gambaran singkat dari isi sebuah skripsi. Dan itu juga sama halnya seperti guide yang berada di tempat-tempat wisata. Jika pemandu wisata menjelaskan wahana wisata tersebut dengan menarik maka pengunjung akan merasa penasaran dan akan mencoba wahana wisata tersebut, berbeda jika pemandu wisata menjelaskan dengan monoton seperti contoh “wahana ini sangat berbahaya dan kemaren ada yang meninggal akibat menaiki wahana ini” jika demikian maka tidak akan ada pengunjung yang mau menaiki wahana tersebut.

Maka dari itu dalam membuat latar belakang harus dibuat semenarik mungkina agar para pembaca tertarik dan mau membaca isi dari sebuah penelitian tersebut. Dan sebagai catatan harus dengan fakta yang ada di lapangan, bukan dengan mengarang bebas ataupun imajinasi belaka agar tidak terjadi kesalah pahaman informasi bagi yang membaca.

Sedikit kutipan yang saya ambil dari dosen saya yaitu “Penting di sini bahwa permasalahan penelitian setidaknya berasal dari beberapa sumber masalah sebagai berikut: Ada fenomena atau data lapangan. Ada perbedaan perspektif atau paradigma dari beberapa teori yang terkait. Ada kesenjangan di antara hasil penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Latar belakang penelitian harus mempu menunjukkan letak masalah yang diteliti dari sumber-sumber masalah yang dikemukakan tersebut Dengan demikian latar belakang harus dapat mengemukakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Apa fenomena yang penting dan mengapa penting? Apakah fenomena tersebut pernah diteliti dan apa kelemahannya jika sudah diteliti? Apa yang membedakan penelitian yang akan Anda lakukan dengan penelitian sebelumnya”

“Penelitian kualitatif merupakan satu kegiatan sistematis untuk menemukan teori dari kancah(lapangan), bukan untuk menguji teori atau hipotesa”

Sekian coretan saya kali ini..

Wassalamualiakum Wr.wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline