Lihat ke Halaman Asli

Pengembangan Potensi Kepada Anak Berbakat

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sistem layanan pendidikanbagi semua anak didik mengacupada sistem pendidikan anak normal, yang artinya semua anak mendapatperlakuan yang sama sehinggatujuan pembelajaran seringkali tidaktercapai karena tidak memperhatikanheterogenitas potensi anak didik.Anak-anak yang memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal apalagi yang memiliki keterbatasan fisikseringkalimendapat perlakuan yang tidak manusiawi, mendapatkan label yang seringkali kurang mendidik. sehingga mereka mengalami frustrasi, malas masuk kelas yang mengakibatkan mereka tidak naik kelas atau bahkan mereka enggan masuk sekolah. Begitu juga halnya dengan anak-anak yang memiliki tingkat inteligensi di atas normal ataupun anak yang memiliki bakat khusus, mereka mendapatkan perlakuan seperti anak-anak normal. Akibatnya mereka akan merasa jenuh, sehingga sering berprestasi di bawah potensinya (under achiever).

a.Beragam cara agar siswa dapat mengeksplorasi kurikulum. Kurikulum merupakan seperangka rencana dan pengaturan mengenai sisi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 butir 9). Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masingmasingsatuan pendidikan

b. 1. Beragam kegiatan atau prosesyang masuk akal sehingga siswadapat mengerti dan memiliki informasi dan ide. Proses belajar mengajar harusdapat mengembangkan cara belajarsiswa untuk mendapatkan, mengelola,menggunakan dan mengkomunikasikaninformasi yang diperlukan.Siswa harus terlibat secaraaktif dalam proses tersebut baik secara individual ataupun kelompok

c. 2. Beragam pilihan dimana siswadapat mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari.Proses pembelajaran berdiferensiasiharus memberikan ruangyang luas kepada anak didik untukmendemostrasikan apa-apa yang telah mereka pelajari dengan baik

·Karakteristik Umum Pembelajaran Berdiferensiasi

a.Pengajaran berfokus padakonsep dan prinsip pokok materi pelajaran. dalam proses penetapan materi pelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: materi pelajaran hendaknya sesuai dengan/menunjang tercapainya tujuan instruksional. materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan materi pelajaran hendaknya terorganisir secarasistematis dan berkesinambungan. materi pelajaran hendaknyamencakup hal-hal yang bersifatfaktual maupun konseptual.

b. 1. Evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar siswa diakomodasi ke dalam kurikulum.Kesiapan dan perkembanganbelajar siswa harus dievaluasi untukdijadikan sebagai dasar keputusanpenentuan materi serta strategi pembelajaran yang akan diterapkan.Kapasitas belajar seseorang berbedadengan orang lain.

c. 2. Ada pengelompokan siswa secarafleksibel.Dalam pengajaran berdiferensiasi,siswa berbakat sering belajardengan banyak pola, seperti belajarsendiri-sendiri, belajar berpasanganmaupun belajar dalam kelompok.Oleh karena itu, pada saat-saattertentu siswa dapat diberi kebebasanuntuk memilih materi pelajarandengan media pembelajaran yangsesuai dengan kebutuhan merekamasing-masing.

d. 3. Siswa menjadi penjelajah aktif.Prinsip belajar yang relevanadalah belajar bagaimana belajar. Artinya, dikelas target pembelajaran bukansekadar penguasaan materi, melainkansiswa harus belajar juga bagaimanabelajar (secara mandiri) untukhal-hal lain.

Pembelajaran berdiferensiasiadalah pembelajaran yang memperhatikanperbedaan-perbedaan individualanak. Mengemukakanbahwa dalam pengajaran

berdiferensiasi ini, guru menggunakan beberapa kegiatan, yaitu: (a) beragam cara agar siswa

dapat mengeksplorasi kurikulum; (b) beragam kegiatan atau proses yang masuk akal sehingga siswa dapat mengerti dan memiliki informasi dan ide; (c) beragam pilihan dimana siswa dapat mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari.

jadi semua anak dapat mengembangkan potensinya dengan maksimal dengan bantuan tenaga pengajar yang mempunyai kapabilitas dibidangnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline