Dunia bisnis saat ini menghadapi tantangan yang semakin akut serta perubahan yang cepat yang dimungkinkan oleh kemajuan teknologi informasi, masa depan yang sulit diprediksi, serta situasi yang semakin kompleks dan ambigu. Istilah umum adalah VUCA (volatil, tidak pasti, kompleks dan ambigu). Oleh karena itu, organisasi atau bisnis perlu adaptif dan gesit agar dapat beradaptasi dengan kondisi tersebut untuk menopang pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan (pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan). Keberadaan karyawan merupakan salah satu alasan organisasi atau perusahaan menentukan kelangsungan bisnis. Di sisi lain, tanpa manajer yang mampu mengembangkan produktivitas dan kinerja karyawan yang baik, tidak akan menciptakan lingkungan HRM yang menguntungkan, melainkan lingkungan strategis. Oleh karena itu, bagi organisasi, keterlibatan antara keduanya sangat penting dalam upaya mereka untuk mengembangkan produktivitas dan kinerja secara keseluruhan. Pada titik ini, organisasi perlu cerdas mengembangkan program kerja yang mendorong produktivitas karyawan dan pengembangan karir. Dalam hal ini, bagaimana kita bisa fokus pada program peningkatan kompetensi karyawan melalui kegiatan pelatihan dan pengembangan. Diyakini bahwa seorang karyawan mungkin mengetahui detailnya. kompetensi, keterampilan atau keahlian sehingga harus dikembangkan dan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan Selain itu, organisasi itu sendiri akan memastikan menindaklanjuti dengan pendidikan dan pelatihan. Ini berlaku untuk
karyawan baru atau yang sudah ada. Promosi atau promosi dalam bisnis adalah hal yang biasa terjadi. Ini adalah bentuk pengembangan profesional yang diterapkan perusahaan untuk karyawannya. Pengembangan karir tentunya merupakan hal yang diinginkan oleh setiap karyawan karena pada umumnya semakin tinggi karier seorang karyawan maka semakin sejahtera kehidupannya. Bayangkan jika perusahaan tidak melalui proses pengembangan karir, karyawan pasti akan pindah dan ini sebenarnya akan merugikan perusahaan itu sendiri karena harus terus-menerus merekrut. Pengembangan karir terutama diarahkan untuk mengembangkan organisasi bisnis untuk memenuhi tantangan bisnis di masa depan. Setiap organisasi harus menerima bahwa ekspansi masa depan bergantung pada sumber daya manusia yang kompetitif. Organisasi akan mengalami kemunduran dan pada akhirnya dapat dikeluarkan dari organisasi karena ketidakmampuannya menghadapi persaingan. Situasi ini menuntut organisasi untuk memberikan bimbingan karir kepada karyawan, yang harus dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. Dengan kata lain, pengembangan karir atau konseling merupakan salah satu kegiatan manajemen sumber daya manusia, yang harus dilakukan sebagai kegiatan formal dan dilakukan secara terintegrasi dengan kegiatan sumber daya manusia lainnya. Dari uraian di atas, ini berarti bahwa pengembangan atau pembinaan karir tidak dapat dipisahkan.
Tentunya setiap organisasi yang terus berkembang akan membentuk struktur organisasi dan disosialisasikan kepada seluruh anggotanya. Sosialisasi memungkinkan setiap orang dalam organisasi untuk memahami deskripsi organisasi dan merencanakan karir mereka di tingkat atas struktur. Salah satu faktor seseorang bergabung dengan organisasi adalah menerima umpan balik sebagai hadiah atau kompensasi. Selain itu, orang tersebut akan memiliki karir yang baik dan gemilang. Pekerjaan dan pekerjaan merupakan dua variabel yang saling berkaitan satu sama lain. Pekerjaan akan mendukung karir dan karir yang baik akan mendukung kemajuan pekerjaan saat menghadapi tantangan baru. Pengembangan karier juga merupakan hal yang mendasar di
mana manajemen dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan sikap karyawan terhadap pekerjaan, dan membangun kepuasan kerja yang lebih tinggi. Hubungan antara pengembangan karier dengan perencanaan SDM sangatlah jelas. Pengembangan karier menyediakan bakat dan
kemampuan, sementara perencanaan SDM memproyeksikan kebutuhan perusahaan terhadap bakat dan kemampuan. Meskipun perusahaan telah membuat suatu program pengembangan karier dan perencanaan SDM. Dalam pengembangan karier terdapat juga isu dan masalah, sebaik
apa pun suatu rencana karier yang telah dipersiapkan oleh pekerja dan telah disertai dengan tujuan karier yang wajar dan realistik. Namun rencana tersebut tidak akan menjadi kenyataan tanpa disertai pengembangan karier yang sistematik dan programatik. Walaupun departemen SDM dapat berperan dalam kegiatan pengembangan tersebut, yang paling bertanggung jawab adalah karyawan itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H