Lihat ke Halaman Asli

Yusuf Setiawan

automotive company practitioner and Academics

Career Development, Strategi Perusahaan dalam Antisipasi Menghadapi VUCA?

Diperbarui: 6 Desember 2021   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

         Dunia bisnis saat ini menghadapi tantangan yang semakin akut serta perubahan yang  cepat yang dimungkinkan oleh  kemajuan teknologi informasi, masa depan yang sulit diprediksi, serta situasi yang semakin kompleks dan ambigu. Istilah umum adalah VUCA (volatil, tidak pasti, kompleks dan ambigu). Oleh karena itu, organisasi atau bisnis perlu adaptif dan gesit agar dapat beradaptasi dengan kondisi tersebut untuk menopang pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan (pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan). Keberadaan karyawan merupakan salah satu alasan  organisasi atau perusahaan  menentukan kelangsungan bisnis. Di sisi lain, tanpa manajer yang mampu mengembangkan produktivitas  dan kinerja karyawan yang baik,  tidak akan menciptakan lingkungan HRM yang menguntungkan, melainkan lingkungan strategis.  Oleh karena itu, bagi organisasi, keterlibatan antara keduanya sangat penting dalam  upaya mereka untuk mengembangkan produktivitas dan  kinerja secara keseluruhan. Pada titik ini, organisasi perlu cerdas mengembangkan program kerja yang mendorong  produktivitas karyawan dan pengembangan karir.  Dalam hal ini, bagaimana kita bisa fokus pada program peningkatan kompetensi karyawan melalui kegiatan pelatihan dan pengembangan.  Diyakini bahwa seorang karyawan mungkin mengetahui detailnya. kompetensi, keterampilan atau keahlian sehingga harus dikembangkan dan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan Selain itu, organisasi itu sendiri akan memastikan menindaklanjuti  dengan pendidikan dan pelatihan. Ini berlaku untuk

 karyawan  baru atau yang sudah ada. Promosi atau promosi dalam bisnis adalah hal yang biasa terjadi. Ini adalah bentuk pengembangan profesional yang diterapkan perusahaan untuk karyawannya. Pengembangan karir tentunya merupakan hal  yang diinginkan oleh setiap karyawan karena pada umumnya semakin tinggi karier seorang karyawan maka semakin sejahtera  kehidupannya. Bayangkan jika perusahaan tidak melalui proses pengembangan karir, karyawan pasti  akan pindah dan ini sebenarnya akan merugikan perusahaan itu sendiri karena harus terus-menerus merekrut. Pengembangan karir terutama diarahkan untuk mengembangkan organisasi bisnis  untuk memenuhi tantangan bisnis  di masa depan. Setiap organisasi harus menerima  bahwa ekspansi masa depan bergantung pada sumber daya manusia yang kompetitif. Organisasi akan mengalami kemunduran dan pada akhirnya dapat dikeluarkan dari organisasi karena ketidakmampuannya menghadapi persaingan. Situasi ini menuntut organisasi untuk memberikan bimbingan karir kepada karyawan, yang harus dilakukan secara terencana dan  berkelanjutan. Dengan kata lain, pengembangan karir atau konseling merupakan salah satu kegiatan manajemen sumber daya manusia, yang harus dilakukan sebagai kegiatan formal dan dilakukan secara  terintegrasi dengan kegiatan sumber daya manusia lainnya. Dari uraian di atas, ini berarti bahwa pengembangan atau pembinaan karir tidak dapat dipisahkan.

Tentunya setiap organisasi yang terus berkembang akan membentuk struktur  organisasi dan disosialisasikan kepada seluruh anggotanya. Sosialisasi memungkinkan setiap orang dalam organisasi untuk memahami deskripsi organisasi  dan merencanakan karir mereka di tingkat atas struktur. Salah satu faktor seseorang bergabung dengan organisasi  adalah menerima umpan balik sebagai hadiah atau  kompensasi. Selain itu, orang tersebut akan memiliki karir yang baik  dan gemilang. Pekerjaan dan pekerjaan merupakan dua variabel yang saling berkaitan satu sama lain. Pekerjaan akan mendukung karir dan karir yang baik akan mendukung kemajuan pekerjaan saat menghadapi tantangan baru. Pengembangan karier juga merupakan hal yang mendasar di

mana manajemen dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan sikap karyawan terhadap pekerjaan, dan membangun kepuasan kerja yang lebih tinggi. Hubungan antara pengembangan karier dengan perencanaan SDM sangatlah jelas. Pengembangan karier menyediakan bakat dan

kemampuan, sementara perencanaan SDM memproyeksikan kebutuhan perusahaan terhadap bakat dan kemampuan. Meskipun perusahaan telah membuat suatu program pengembangan karier dan perencanaan SDM. Dalam pengembangan karier terdapat juga isu dan masalah, sebaik

apa pun suatu rencana karier yang telah dipersiapkan oleh pekerja dan telah disertai dengan tujuan karier yang wajar dan realistik. Namun rencana tersebut tidak akan menjadi kenyataan tanpa disertai pengembangan karier yang sistematik dan programatik. Walaupun departemen SDM dapat berperan dalam kegiatan pengembangan tersebut, yang paling bertanggung jawab adalah karyawan itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline