[caption id="attachment_74573" align="alignleft" width="300" caption="(robertobaggio.com)"][/caption] "Waduh, gagal nih?" Itulah yang muncul dalam hati saat melihat Roberto Baggio maju sebagai eksekutor penalti di Final Piala Dunia 1994 melawan Brasil. Kala itu, Baggio dalam kondisi cedera di pahanya. Dan, feeling saya terbukti, tendangan sepenuh tenaga itu melambung di atas gawang yang dikawal Taffarel. Ingin menangis rasanya melihat raut kekecewaan Baggio. Ya, meski sangat menyukai sepakbola Brasil, kala itu menjagokan Italia, semata karena seorang Baggio. Setelah era Maradona, saya "jatuh hati" pemain berkuncir ini. Hari ini, saya kembali terharu, kali ini dalam artian positif, usai melihat berita tentang penghargaan World Peace Award yang diterima "Il Divin Codino". Di Horishima, Jepang, Baggio menerima penghargaan yang tiap tahunnya diberikan oleh the world's Nobel Peace Prize laureates. Penghargaan yang diterima enam tahun usai gantung sepatu atau 16 tahun usai tragedi final PD 1994. Bagi pria kelahiran 18 Februari 1967, penghargaan ini jauh lebih berharga ketimbang penghargaan lain yang pernah diterimanya sepanjang berkarier sebagai pesepakbola. Penghargaan ini tak lepas dari kiprah Baggio dalam berbagai kegiatan sosial yang dijalaninya. Baggio adalah seorang duta besar atau goodwill ambassador untuk Food and Agriculture Organization (FAO). Baggio aktif dalam gerakan pengetasan kemiskinan, khususnya kelaparan. Dia ikut membantu mendanai pendirian Rumah Sakit, aktif menggalang dana saat gempa besar melanda Haiti, melibatkan diri dalam pemberantasan flu burung, serta bergabung dengan gerakan pro-demokrasi bersama Aung San Suu Kyi di Myanmar. Selain aktif di berbagai kegiatan sosial, Baggio pun saat ini menjabat sebagai Presiden Komite Teknik FIGC. Bagi saya, penghargaan ini jelas kian menjadi bukti jika Baggio memang pantas diidolakan. Baggio adalah contoh pemain yang terus berusaha berguna bagi orang banyak meski sudah tak lagi berpredikat bintang lapangan hijau. Bravo!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H