Apabila sedang merindukan suasana desa dengan iklim pegunungan yang sejuk, Desa Wisata Batulayang yang terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, dapat menjadi pilihan untuk dikunjungi.
Perjalanan menuju Desa Wisata Batulayang dari Jakarta membutuhkan waktu sekitar 3 jam, asalkan lalu lintas dalam keadaan lancar. Setibanya di persimpangan yang terdapat Royal Safari Garden Resort & Convention, sekitar 2 kilometer lagi untuk sampai ke Desa Wisata Batulayang, dengan jalan yang menanjak.
Keunikan Desa Wisata Batulayang
Keunikan Desa Wisata Batulayang tidak hanya terletak pada potensi alamnya, tetapi juga pada komitmennya untuk mengimplementasikan pariwisata berkelanjutan.
Desa ini menjadi contoh nyata dari pariwisata berbasis masyarakat, di mana warga setempat berperan aktif dalam mengembangkan dan mengelola pariwisata. Melalui kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, berbagai inisiatif telah diciptakan untuk memastikan bahwa pariwisata tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan, dan budaya lokal.
Pada tahun 2020, Desa Wisata Batulayang memperoleh sertifikasi sebagai desa wisata berkelanjutan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sebuah pencapaian yang membuktikan komitmen desa dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan ekonomi lokal.
Desa Wisata Batulayang berhasil masuk dalam delapan besar nominasi Best Tourism Village di tingkat internasional untuk penghargaan UN World Tourism Organization (UNWTO). Dengan pencapaian ini, desa ini mewakili 4.573 desa wisata yang ada di Indonesia dan menjadi satu-satunya desa dari Provinsi Jawa Barat yang berhasil meraih posisi tersebut.
Desa Wisata Batulayang menyediakan akomodasi berupa homestay yang dapat disewa oleh para wisatawan.
Homestay ini tidak hanya memberikan kenyamanan kepada wisatawan, tetapi juga memperkenalkan budaya lokal. Sebagai desa wisata berkelanjutan, desa wisata ini sedang mengembangkan sabun ramah lingkungan sebagai amenities yang tersedia di homestay. Nantinya sabun ramah lingkungan ini dapat dikembangkan menjadi souvenir.
Selain itu masyarakat juga tengah berupaya untuk memanfaatkan bahan-bahan lokal seperti buah dan sayur yang tersedia di sekitar desa untuk diolah menjadi makanan dan minuman. Misalnya saja produk inovasi minuman diberikan nama yang menggambarkan identitas lokal Desa Wisata Batu Layang, seperti “Hehejoan ti Layang” dan “Embun ti Layang”.