Palembang...
Berkunjung ke kota ini langsung terbayang kelezatan kuliner khas Palembang yaitu pempek. Pempek banyak dijumpai di sudut kota Palembang, mulai dari pedagang kaki lima, sentra kuliner hingga hotel berbintang, dan tentu saja dengan harga yang beragam.
Pempek bukan hanya sekedar makanan, namun menjadi identitas dari masyarakat Palembang. Berikut sekelumit cerita tentang pempek.
Asal Mula Pempek
Awalnya pempek dikenal sebagai kelesan, alat yang digunakan untuk menghaluskan daging ikan. Nama pempek dipercaya berasal dari cerita seorang lelaki keturunan Tionghoa yang dikenal dengan sebutan apek yang mengolah ikan tangkapannya dan mencampurnya dengan tepung. Saat menjajakan olahan ini, orang memanggilnya "pek...pek" yang menjadi asal mula nama pempek.
Pada sekitar tahun 1916, pempek mulai dijajakan di kawasan keraton yaitu di sekitar Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang.
Cita Rasa Pempek
Bahan dasar pempek adalah ikan. Jenis ikan mula-mula yang digunakan adalah ikan belida, namun saat ini ikan belida termasuk hewan yang dilindungi. Perlindungan terhadap hewan yang menjadi ikon Sumatera Selatan ini diatur dalam Keputusan Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Jenis Ikan yang Dilindungi.
Oleh karena itu, bahan dasar dialihkan ke jenis ikan lain seperti ikan tenggiri dan ikan gabus.
Kelezatan rasa pempek adalah perpaduan rasa gurih dari ikan dan manis asam dari cuko. Cita rasa ini memanifestasikan hidup yang seimbang.