Pandemi virus Covid-19 membuat seluruh negara di dunia mengalami kondisi dan tantangan yang berat karena banyak warga negaranya yang terkena virus Covid-19 hingga menyebabkan kematian. Selain menghadapi penularan virus yang luar biasa, beberapa hal lainnya juga menjadi masalah besar seperti terjadinya penurunan ekonomi dan hubungan sosial antar sesama manusia menurun yang berpengaruh juga dalam dunia pendidikan. Dalam menghadapi permasalahan tersebut perlu kerjasama dari beberapa elemen lainnya dan tidak hanya bergantung pada peran pemerintah saja. Universitas Aisyiyah Yogyakarta juga mengambil peran untuk membantu masyarakat dalam menghadapi kondisi pandemic Covid-19 ini.
Beberapa waktu yang lalu, Universitas Aisyiyah Yogyakarta menyediakan fasilitas asrama mahasiswanya untuk digunakan sebagai tempat penanganan pasien Covid-19 sementara untuk membantu fasilitas kesehatan lainnya di Yogyakarta yang diprediksi tidak cukup. Ini sebagai wujud Universitas Aisyiyah Yogyakarta hadir untuk gotong royong membantu masyarakat khususnya di wilayah Yogyakarta. Selain itu, dalam proses vaksinasi dosis satu dan dua, Universitas Aisyiyah Yogyakarta juga ikut andil dalam membantu melakukan vaksinasi kepada pelajar, mahasiswa, guru, serta dosen muhammadiyah di wilayah kabupaten Sleman.
Untuk melakukan pencegahan penularan virus Covid-19 ini, Universitas Aisyiyah Yogyakarta mengambil kebijakan untuk memberhentikan proses perkuliahan normal dan mengalihkannya ke proses perkuliahn secara daring atau online. Kemudian setelah melakukan proses vaksinasi dosis satu dan dua, proses perkuliahn mengalami perubahan lagi menggunakan system Hybrid Learning atau pembelajaran yang menggunakan sistem kombinasi metode pembelajaran secara online dan tatap muka. Kombinasi yang dimaksud adalah penjelasan materi dari dosen disampaikan secara online kemudian untuk kegiatan praktikum dilakukan secara langsung atau tatap muka di dalam lingkungan kampus. Tetapi sebelum melakukan praktikum atau pembelajaran tatap muka, mahasiswa wajib melakukan swab test terlebih dahulu dan harus sudah menerima vaksin serta tetap mematuhi protocol kesehatan seperti memncuci tangan, memakai masker, mengecek suhu sebelum masuk lingkungan kampus, serta menjaga jarak aman satu dan lainnya. Jika dari hasil pemeriksaan menyatakan normal, maka mahasiswa tersebut diperbolehkan untuk mengikuti seluruh kegiatan tatap muka di kampus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H