Lihat ke Halaman Asli

Kandas

Diperbarui: 27 Juni 2015   01:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Lusuh seperti air mata tercabik gerimis
Membekas begitu manis
Jenakamu tak dapat ku urai
Umpama derai rambutmu tergerai
Tidak kah kita rindukan sepetak istana yang kita diamkan???
“Allah,,ku telungkupkan tempurung kepalaku
Pada selangkangan peristiwa kemelut hidup
Barangkali aku temukan niscayamu”
Aahhh…hanya bau orok sesal manusia
Meleleh amsal pesta pembantaian
Di suatu malam aku terjaga
Menyaksikan kau di poles sepi
Ku paksa fikiran untuk mempoligami
Lantas kosong itu membisik “debu tak akan pernah menyatu dengan angin
Sebab,nafsu selalu menggodai hati”

Surabaya, 27 juni 2015

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline