Lihat ke Halaman Asli

Republik Mitos

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Baumu menyengat di sudut perempatan waktu

Masyarakat menyebutnya itu ritual hindu

Kemenyan tujuh rupa ia sebut dupa

Terjilat angin,

Aroma pun menyusup celah jendela

Tak ada ruang tawar

Tersusup nafas longgar

Gelagak mistis melangit menjelma sekumpulan gagak

Merubah binar mataku

Mengalun bising jering menyaring;”sepertinya hujan sebentar lagi akan turun” kata mitos kampungku

Benarkah demikian???

Kepastian hanya ada padaMU

Mari mendekatlah…

Akan aku ceritakan kematian rembulan di muara empedu

Saat angin timur mengirim sepucuk surat lewat pesan tersirat,

Aku menggurat

Membayangkan republik yang terotak atik

Di tuduh di intrik katanya ia munafik

Aku bertanya pada sekelilingku malah bilang “aku tak tau”

Aku mengkeritik, di tuduh subversif

Aku heran, di kira aku ngajak perang

Baik,,jika itu maumu aku turuti saja

Biarlah hujan yang akan mengeja tanah kerontang

Dan kayu akan berkisah pada api

Tentang republic ini

Surabaya 19 Mei 2015

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline