Lihat ke Halaman Asli

Sepenting Itukah IKN?

Diperbarui: 17 Desember 2023   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

IKN atau Ibu Kota Negara Indonesia rencana nya akan dipindahkan dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Pemindahan Ibu Kota sendiri pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko widodo pada 26 agustus 2019 di Istana Negara, Jakarta. Pada saat itu Presiden juga menamakan Ibu Kota Negara dengan IKN Nusantara. Lalu, sepenting apa sih Pembangunan IKN bagi Indonesia?

Gagasan adanya Pemindahan IKN ini sebenarnya pertama kali di gagas oleh Ir. Soekarno. Namun baru terealisasi kan gagasan ini pada era Presiden Jokowi. Tentu ada begitu banyak pro dan kontra dari pemindahan Ibu Kota Negara ini. Karena jika dilihat dari sudut jangka pendek tentu saja Pemindahan Ibu Kota ini terasa tidak make sense atau masuk akal. Namun, jika kita lihat jauh kedepan pada tahun 2045, saat Indonesia menjadi Negara yang kuat, IKN itu sendiri bisa menjadi bentuk simbol bahwa kita bisa membangun project yang seambisius itu yang kedepannya diharapkan bisa menghasilkan kesempatan yang lebih merata untuk masyarakat. 

Karena kenyataanya, lebih dari setengah PDB dan warga indonesia itu tinggal di pulau jawa. Seperti kata Presiden "Semuanya ada di jawa, 58% (PDB Ekonomi) dan 56% penduduk Indonesia ada di jawa. Betapa sangat padatnya Pulau Jawa sehingga memerlukan yang namanya pemerataan pembangunan tidak jawasentris tapi Indonesia sentris." Hal ini menyebabkan perputaran ekonowi tidak merata dan kemudian ini kedepannya mengakibatkan orang-orang susah beli rumah, harga-harga kompetisinya tinggi, dan peluang lapangan pekerjaan yang semakin sedikit karena hanya berputar di Pulau Jawa. 

 Jadi pembangunan IKN Nusantara sendiri bisa menjadi sebuah solutif jangka panjang untuk Indonesia, dimana warga Indonesia mendapatkan hak-hak yang sama, pembangunan yang merata dan lapangan pekerjaan yang luas yang dimana selama ini itu kebanyakan hanya didapat di Pulau Jawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline