Lihat ke Halaman Asli

KKN UMP Tanam Bibit Pohon Patra Menggala di Area Wisata Air Clawer Desa Karanggedang

Diperbarui: 27 Agustus 2022   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerahan simbolis bibit pohon Patra Menggala. (dokpri)

Rabu, (24/08/22) telah diselenggarakan kegiatan penanaman bibit pohon Patra Menggala di Desa Karanggedang, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas. Kegiatan dilaksanakan bersama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworkerto (UMP) yang KKN di desa Karanggedang dan kepala desa serta perwakilan dari perangkat desa.

            Mengingat area wisata yang masih belum rindang, maka dari itu kami selaku mahasiswa KKN berinisiatif untuk menanam bibit pohon yang nantinya bisa dijadikan sebagai tempat untuk berteduh. Bibit pohon Patra Menggala merupakan jenis tanaman hias yang berbunga ketika musim kemarau.

Bersama menanam bibit pohon di pinggiran sungai area Wisata Air Clawer, Desa Karanggedang. (dokpri)

Alasan kami memilih menanam bibit pohon Patra Menggala yaitu yang pertama karena kondisi sungai di area wisata adalah sungai mati yang jika terdapat penumpukan sampah maka akan menyumbat aliran sungai dan menyebabkan banjir. Pohon Patra Menggala merupakan pohon yang memiliki daun kecil – kecil, sehingga jika berjatuhan ke sungai tidak menyebabkan penyumbatan aliran sungai.

            Alasan yang kedua yaitu bibit pohon Patra Menggala merupakan pohon yang memiliki bunga yang menarik berwarna oren sehingga dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata tersebut.

Foto bersama dengan Kepala Desa Karanggedang, Bapak Andri Kusmayadi, S.T. (dokpri)

Yusrizal selaku ketua KKN kelompok 080 menjelaskan jika penanaman bibit pohon merupakan program kerja unggulannya.

            “Ini merupakan program kerja unggulan kami, yang merupakan salah satu upaya untuk mencegah banjir di area wisata air tersebut. Disamping sebagai upaya pencegahan banjir, dapat dijadikan sebagai daya tarik masyarakat sekitar untuk mendatangi area wisata tesebut. Apabila banyak masyarakat yang dating, maka semakin terkenal juga tempat wisata air tersebut”, ucap Yusrizal (24/08/22).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline