Tercatat dalam sejarah, bahwa diplomasi Islam telah berhasil memberikan sumbangan besar kepada peradaban dunia yang dapat menjadi cerminan serta contoh untuk membangun peradaban kedepannya. Dalam prakteknya, diplomasi Islam mampu memberikan perubahan besar terhadap kota Madinah yang di dalamnya terdapat banyak perbedaan, baik suku, bangsa, keyakinan dan lain-lain.
Diplomasi islam berhasil memanfaatkan perbedaan tersebut menjadi kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki golangan lain, sehingga kota Madinah dapat berdiri kokoh dalam keharmonisan dan kesatuan ditengah berbagai perbedaan, dan adapun tokoh dibalik semua pencapaian tersebut yaitu nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW hadir sebagai penengah diantara berbagai perbedaan masyarakat kota Madinah, sehingga kemampuannya dalam berdiplomasi mampu menyatukan masyarakat Madinah menjadi suatu kesatuan.
Dalam upaya pembangunan kota Madinah tersebut, rasulluah menggunakan konsep Ukhuwwah dalam tindakannya. Tindakan rasulluah sebagai implementasi dari firman allah SWT yang memberikan penjelasan terkait konsep ukhuwwah. Dalil mengenai konsep ukhuwwah tersebut terdapat dalam Al-Quran pada suroh Al-Hujurat Ayat 10 dan ayat 13. Dalam ayat tersebut menjelaskan tentang konsep Ukhuwwah (persaudaraan) tidak hanya berlaku untuk kalangan sesama muslim. Ukhuwwah yang diajarkan Islam adalah Ukhuwwah dengan siapa saja, baik sesama muslim atau sesama manusia tanpa dibatasi oleh nasab/keturunan,agama, ras, etnis, suku, golongan, asal daerah, dan status sosial, ekonomi dan politik. Bahkan Islam mengajarkan Ukhuwwah dengan tetumbuhan, binatang, dan makhluk Allah Iainnya.
Rasulluah menaruh perhatian besar terhadap konsep Ukhuwwah tersebut dan menjadikan Konsep ini sebagai landasan diplomasinya. Kemudian konsep Ukhuwwah tersebut diimplementasikan oleh rasul sebagai Piagam Madinah. Piagam Madinah bersifat universal, tidak hanya untuk kalangan Muslim semata, tetapi untuk kalangan umat dalam artian luas, sehingga berhasil mempengaruhi kehidupan masyarakat Madinah dan menjadikan mereka hidup aman, tenteram, saling menghargai, dan dalam kesejahteraan.
Dari sekilas pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, praktik diplomasi Rasulluah adalah diplomasi bersih dan keterbukaan proses dan hasilnya yang dapat di terima dan memberikan rasa puas terhadap semua pihak. Rasulullah menaruh perhatian besar terhadap persaudaran yang terjalin antar masyarakat Madinah. Oleh itu dalam upaya pembangunan Madinah yang mencakup berbagai golongan rasullulah menggunakan konsep Ukhuwwah sebagai landasan strategi diplomasinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI