Lihat ke Halaman Asli

Yusril Rizqiyanto

Call Me Antok

Benarkah Eksistensi Pegon di Ranah Remaja Telah Hilang?

Diperbarui: 28 April 2021   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses pembelajaran Arab Pegon (Dokpri)

Arab Pegon atau biasa disebut arab pego atau arap jawi merupakan tulisan yang menggunakan huruf arab atau hijaiyah, akan tetapi dalam praktik bahasannya menggunakan Bahasa Jawa atau Bahasa sesuai selera orang yang ingin menggunakannya. Huruf Arab Pegon mempunyai keunikan tersendiri, jika dilihat dari kejauhan tulisan pegon seperti halnya arab biasa. Namun, Ketika dicermati susunan huruf nya bukan sususan Arab dan yang paling unik, orang Arab asli tidak akan bisa membaca tulisan Arab Pegon.

Sayangnya, huruf Arab Pegon kini kurang dikenal oleh masyarakat islam khususnya para remaja. Menurut sejarah huruf Arab Pegon telah digunakan oleh penyair, ulama, sastrawan, pedagang hingga politikus. Tetapi huruf Pegon ini masih dapat kita temui di pondok pesantren yang mengakaji kitab para wali.

Oleh karena itu, Mahasiwa Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang melaksanakan Pengabdian Masyarkat di Desa Sidomulyo kelompok 76 melakukan program dimana mereka mengajarkan bagaimana menulis dan membaca Pegon dengan baik dan benar. Tujuan yang diharapkan adalah remaja sekarang tidak lupa akan budaya dan dapat mempelajari kitab islam peninggalan para Wali. Metode pengenalan huruf Pegon yang digunakan ialah metode modern dengan menggunakan “key paper” yaitu membuat kertas kunci yang berisi huruf- huruf Pegon sebagai acuan menulis murid – murid di TPQ. Tak lupa Mahasiswa PMM UMM 76 akan mendekte sebuah cerita Bahasa Indonesia yang nantinya akan disalin menggunakan huruf Pegon kepada murid- murid TPQ Al-Hidayah Desa Sidomulyo, Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Hal ini bertujuan untuk mengasah kepiawaian murid atau seberapa paham mereka bagaimana cara menulis pegon dengan baik dan benar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline