Lihat ke Halaman Asli

Diuji dan Ditempa: Rahasia di Balik Cobaan

Diperbarui: 8 September 2024   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muhammad Yusril Koto (Ketua PP. IKPM An Nursali Binjai dan Sekretaris Umum IAPMB)/dok. pri

Oleh: Muhammad Yusril Koto, SH.I (Motivator dan Guru Ngaji)

Dalam kehidupan pasti akan menjumpai ujian, baik ujian itu besar maupun kecil. Akan tetapi, realitanya kita malah hanyut dalam ujian pada kehidupan sehari-hari.

Bukan menjadi tolak ukur bahwa orang kaya bisa lebih tenang dalam menghadapi ujian dari pada orang yang sederhana. Terbukti, banyak orang kaya melampiaskan ujian yang didapatkan dengan sesuatu yang dilarang karena mereka pikir itu jalan menyelesaikan masalah seperti contoh memakai narkoba mendatangi tempat hiburan malam dan lain sebagainya. Malah saat mereka melakukan hal tersebut akan timbul masalah yang baru.

Kebanyakan orang lari dari ujian karena merasa ujian yang diberikan adalah ujian yang terberat dibandingkan orang lain, padahal ujian dalam hidupnya masih jauh dibandingkan ujian orang lain. 

Dalam Al Qur'an surah Al Baqarah ayat 153 ada panggilan khusus oleh Allah kepada orang yang tertimpa ujian. Panggilan itu adalah  "wahai orang-orang yang beriman" kata kuncinya yaitu bagi orang orang yang beriman memohonlah pertolongan kepada Allah SWT dengan sabar dan shalat. 

Kata sabar disebutkan 103 kali pada 45 surah di dalam Al Quran, artinya begitu banyak Allah mengulang kata sabar dalam Al Qur'an dikarenakan lemahnya tingkat kesabaran manusia maka agar bersabar Allah SWT terus ulang kalimat sabar sebanyak mungkin. 

Kata Imam Al Ghazali, "Sabar itu adalah ketetapan hati melaksanakan tuntunan agama dalam menghadapi rayuan nafsu" jika dipahami lemahnya sabar dikarenakan tidak kuatnya manusia menghadapi rayuan pada nafsu dirinya sendiri. Kembali pada ayat Al Qur'an di atas jika dipahami lebih mendalam seorang hamba kenapa diberikan ujian, alasannya karena dia adalah orang yang beriman.

Senada dengan hadits Rasulullah SAW, "Dunia itu penjara bagi orang yang beriman dan surganya orang orang kafir." (HR. Muslim)

Menurut Imam An Nawawi kata penjara dalam hadits tersebut adalah adanya batasan batasan kehidupan selama hidup di dunia bagi orang yang beriman. Sehingga, saat di akhirat tidak akan ada lagi batasan atau larangan seperti yang ada di dunia saat ini.

Ternyata, ujian adalah tanda kemampuan seorang hamba dalam mengatasinya. Karena kita mampu menghadapi maka Allah uji. Seperti yang disebutkan dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 286 "Allah SWT tidak menguji seorang hamba di luar batas kemampuannya" berarti jelaslah karena Al Qur'an merupakan pedoman dalam kehidupan dan tidak ada keraguan di dalamnya bahwa ujian seorang hamba tanda dia mampu atau layak untuk mengatasinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline