Lihat ke Halaman Asli

Yusril Al farizi

GuritingMan

Rimba yang Masam

Diperbarui: 17 November 2022   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berdiam sejenak,Di tempat ternyaman, dimana pinus menjadi atapku dan tanah basah yang menjadi pengalasku.dengan nafas yang terengah engah karena lelah.
Biarkanlah khayalku terbang,
Mengepung diri ditengah sunyi-nya rimba
yang perlahan menembus dinginnya malam.
Biarkan kunikmati wajahmu,
sebagai pelengkap hariku.

Biarkan,
biarkan lah aku sejenak untuk menikmatimu
dalam khayalku.
Berkhayal tentang masa indah bersamamu.
Tentang gunung yg agung, hutan yang rimbun, dan senyummu yang anggun.

Hingga tak terasa, kini bayangmu semakin jelas dalam khayalku.
Menghilangkan penatku setelah seharian
Kulalui kerasnya jalur pendakian hingga sampai ke puncak tujuan.

Terima kasih telah hadir di malam ku
Walau hanya sekedar ilusi, tapi indahmu nyata disini.
Terima kasih, telah menjadi rembulan dalam gelap gulitaku.
Dan, Terima kasih Karena sampai saat ini, kau masih menjadi alasanku untuk tetap berpuisi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline