[caption id="attachment_326553" align="aligncenter" width="485" caption="www.jelajah.up2det.com"][/caption]
Segerombolan iring-iringan sepeda yang tergabung dalam komunitas pecinta sepeda yang biasanya dimalam Jum'at turut meramaikan jalan raya, kemarin malam, 20.00 (30/5) komunitas tersebut yang melintasi sepanjang jalan Stasiun Lempuyangan ke arah Selatan (Malioboro) tak pelak menyebabkan kemacetan. Tidak adanya petugas dan banyaknya komunitas sepeda tersebut menjadikan suasana lalu lintas menjadi semrawut akibat ulah para komunitas sepeda malam.
Kemacetan ini berlangsung sekitar satu jam lebih. Jembatan layang yang seharusnya digunakan untuk dua jalur, terpaksa menjadi satu jalur. Dua mobil ambulan yang seyogyanya harus didahulukan menjadi tersendat di tengah kerumunan mobil yang terjebak macet.
Suasana tersebut menyebabkan para pengguna jalan raya, terutama para pengendara sepeda motor dan mobil marah. Mereka terpaksa harus berputar haluan untuk menghindari kemacetan. Para sopir yang mencoba membunyikan klakson sebagai pertanda untuk membuka jalan, dibalas dengan sorakan oleh komunitas tersebut. Bahkan akibat ulah komunitas ini, tepat di tempat saya berdiri, kecelakaan hampir terjadi antara mobil dan sepeda motor.
Apa yang dilakukan komunitas ini adalah kegiatan rutin yang mereka lakukan disetiap jum'at malam. Namun, yang terjadi kemarin malam adalah yang terparah dari sebelumnya mengingat jumlah komunitas ini semakin banyak dan terus bertambah kian hari. Salah satu warga mengeluhkan adanya komunitas ini. Ia mengungkapkan "Pada awalnya tujuan para komunitas ini adalah mensosialisasikan car freeday. Lanjutnya, "Pemerintah setempat harus mengkaji ulang jalur yang harus dilewati oleh para komunitas tersebut. Ia menyarankan sebaiknya waktunya jangan dijam-jam sibuk melainkan sekitar pukul 22.00 dan jalur yang dilewati bukan kawasan Kota".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H