Lihat ke Halaman Asli

yus_nita

BerEkspresi

'Kompasianival 2015' Bagi KOMA Begitu Menggoda

Diperbarui: 22 Desember 2015   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sebelum mengikuti acara penutupan Kompasianival 2015 , Tim KOMA sempatkan berfoto bersama sebagai ajang silaturahmi sebelum mengikuti acara penutupan "][/caption]Yang pertama begitu menggoda. Selanjutnya…….. tentu…..’ tergoda’.
Pengalaman perdana Kompasianer Amboina (KOMA) mengikuti ajang Kompasianival 12-13 Desember 2015 di Jakarta merupakan tantangan yang menggoda bagi bloger Kompasiana (Kompasianer) Maluku yang baru terbentuk 12 April 2015 .

Pucuk dicinta ulam tiba, dari timur Indonesia kehadiran KOMA sebagai wadah kompasianer di Maluku yang berkeinginan membangun daerah, tanpa kekerasan, jauh dari konflik dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki daerah berjulukan seribu pulau ini dengan berbagai tulisan dan kegiatan positif dan berbagi di blog Kompasiana merupakan pengalaman yang menarik .

Apalagi setelah Presiden Joko Widodo mengundang 100 penulis di kompasiana yang biasa disebut Kompasianer untuk makan siang bersama di Istana Negara, Sabtu (12/12/2015). Melalui halaman facebook orang nomor satu di Negara Indonesia  (https://www.facebook.com/presidenID/), Presiden Joko Widodo menuliskan bahwa,“Di era digital opini publik bukan hanya dibangun oleh nara sumber maupun media massa. Justru media sosial saya rasakan begitu kuat membentuk opini”. Lebih lanjut diungkapkannya bahwa sebagian ada yang berisi fitnah dan pemutarbalikan fakta tapi juga tidak sedikit tulisan netizen yang mampu memberi rasa optimisme, integritas, kejujuran dan menumbuhkan etos kerja. “Saya sering dikejutkan dengan sudut pandang dan ide netizen. Untuk itu saya akan ajak netizen dalam kunjungan kerja”.

Tentunya pernyataan ini sangat penting dan mengharukan terutama bagi saya pribadi maupun Kompasianer Amboina (KOMA) yang memiliki keingianan membangun diri dan daerah Maluku melalui kemampuan masyarakatnya, terutama dalam mengangkat image daerah Maluku agar menjadi daerah pasca konflik yang lebih baik dan terus berpacu untuk membangun tentunya .

Perbedaan jarak, maupun waktu yang 2 jam lebih cepat dari Jakarta. Miliki motivasi dan keinginan saja belum tentu cukup untuk mewujudkan keinginan bisa hadiri Kompasianival.

Keberadaan serta aktivitas teman-teman KOMA yang beragam serta harga tiket pesawat yang cukup mahal menjelang hari libur menjadi tak mudah mewujudkan keinginan setiap kompasianer di Maluku untuk ikut serta dalam ajang Kompasianival yang ke 5 .

Menjelang hari H masih ada Kompasianer yang ingin mengundurkan diri maupun menyatakan batal ikut karena tidak bisa meninggalkan pekerjaan utama mereka.

Untuk dapat berkordinasi dengan teman-teman di Kota Ambon, saya yang sehari-hari bertugas di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Nirwana Litiloly yang bertugas di desa Kulur kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah selain menempuh jalan darat kami juga menggunakan kapal fery bila mengadakan kopdar dengan sahabat KOMA yang sebahagian besar berada di Kota Ambon. Apalagi harus intens berkomunikasi demi kelancaran perjalanan yang tentunya diidamkan kompasianer yang belum berkesempatan hadiri Kompasianival.  

Syukur Alhamdulillah dengan persiapan seadanya, perwakilan KOMA berkesempatan menghadiri ajang kompasianival 2015 yang tiba di Jakarta 11 Desember, adalah saya (Yusnita), Rusda Leikawa, Hasiati, Ilham Pelu.

Sementara Nirwana Litiloly, dan Agustinus Robert Tuanubun yang akrab disapa Agus baru bergabung di tempat penyelenggaraan Kompasianival, Gandaria City pada 12 Desember 2015 .

Ekspresi KOMA di Ajang Kompasianival

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline