Kehadiran sosok ayah sangat penting bagi tumbuh kembang fisik maupun emosional anak. Bukan hanya ada, tapi benar-benar hadir dan terlibat dalam pengasuhan anak. Selama ini, budaya patriarki di negara ini membangun mindset bahwa pengasuhan hanya tanggung jawab seorang ibu. Itulah yang menjadi salah satu penyebab Indonesia mendapat julukan fatherless country.
Sebagaimana dikutip dari pernyataan Bu Elly Risman dalam salah satu webinar yang penulis ikuti, adalah wajib menghadirkan sosok ayah di dalam keluarga sebelum ayah mencari nafkah. Ayah adalah teladan, penentu kebijakan dan pengambil keputusan. Jangan sampai menjadi ayah dayyuts, yaitu kepala keluarga yang memfasilitasi dan membiarkan kemaksiatan dalan keluarganya.
Memperhatikan perasaan dan emosi anak menjadi pondasi untuk bisa menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam diri anak. Karena perasaan sangat penting bagi manusia. Bila perasaan itu diterima, orang itu akan merasa seluruh dirinya diterima. Begitupun sebaliknya.
Anak-anak yang tidak dekat dengan orang tuanya, yang tidak diterima perasaannya, akan lari ke gadget, ke hal-hal yang menurut mereka menyenangkan, dan nauzubillah, bisa ke arah negatif seperti pornografi, narkoba dan lain sebagainya. Ayah bunda, menjalin kedekatan dengan anak masih bisa diikhtiarkan mulai dari sekarang.
Salah satunya bisa melalui dongeng. Dalam dongeng biasanya selalu ada nilai-nilai yang disampaikan dengan cara yang menyenangkan tanpa terkesan menggurui. Bila belum bisa mendongeng bebas (tanpa teks), read aloud atau membaca buku dengan nyaring bisa menjadi pilihan yang tak kalah menarik. Berbagai buku cerita anak sudah banyak beredar. Aneka topik dan genre juga sudah dengan mudah diakses baik berupa buku fisik maupun buku elektronik.
Anak-anak tidak akan mempermasalahkan, apakah dongeng itu disampaikan dengan kaku sekalipun. Seiring bertambahnya "jam terbang", kemampuan mendongeng biasanya akan semakin terasah. Sebenarnya yang anak-anak butuhkan adalah dekat dengan sosok panutan yang bisa membuat mereka aman, nyaman, dan bisa diandalkan. Soal yang lain itu nomor kesekian.
Menjaga amanah dari Allah SWT memang terlihat sulit di tengah gempuran modernisasi dan globalisasi saat ini. Tapi insyaallah, Allah SWT akan mudahkan ikhtiar kita bila kita bersungguh-sungguh. Bismillah. Mari berjuang bersama.
.
Selamat Hari Ayah..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H