Pena tergores dalam lembar demi lembar kehidupan
Beribu coretan menghiasi dinding-dinding peradaban
Menguak tabir kegelapan
Meretas jaring kebodohan
Tiga puluh tujuh tahun menapak jalan terjal literasi
Tiga puluh tujuh tahun mencoba memberikan makna hakiki
Untuk negeri yang rumit dengan persoalan dan intrik
Engkau tetap tegar memberikan pengabdian yang terbaik
Baktimu untuk negeri tak akan lekang oleh waktu
Terlukis dalam kanvas keabadiaan yang penuh dengan tulisanmu
Selamat menempuh purna bakti, bapakku
Doa kami selalu menyertaimu.
(Puisi ini di hadiahkan untuk guru sekaligus rekan kerjaku @Rustian Al Ansori mengiringi Hari Purna Baktinya di tanggal 1 Maret 2023)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H