Hari ini saya sedih membaca caption-caption yang dikirim teman-teman ke group WhatsApp. Caption tentang penolakan jenazah seorang perawat yang meninggal dikarenakan terinfeksi virus covid-19.
Bagaimana kronologisnya?
Perawat perempuan, NK (38th) ini bekerja di RSUP Dr. Kariadi Semarang, Jawa Tengah, meninggal Kamis, 9 April 2020, usai menangani pasien positif COVID-19. Jenazah ditolak oleh warga untuk dimakamkan di TPU Sewakul, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.
"Warga sudah menggali kubur, tapi tiba-tiba ada penolakan oleh sekelompok masyarakat. Padahal pihak warga serta RT tidak ada masalah," kata Humas Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Semarang, Alexander Gunawan (Makasar.terkini.id).
Mengapa ini harus terjadi?
Kejadian ini sangatlah menyayat hati siapapun yang membacanya. Bagaimana tidak, disaat NK telah mengorbankan nyawa untuk merawat penderita positif covid-19 sehingga dia sendiri tertular virus tersebut dan harus berjuang melawannya.
Tapi takdir telah menentukan, bahwa perjuangannya harus berakhir, dia meninggalkan keluarga yang mencintainya. NK adalah salah satu "Pahlawan Negara" di Indonesia.
Terus mengapa ditolak jenazahnya?