Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Mungkin Dia Bisa Lebih Merdeka Daripada Aku?

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bagaimana mungkin ia bisa lebih merdeka daripada aku ? Medan,  Jalan AIP KS Tubun yang sepi.. Hamparan langit bagai kain berwarna hitam pekat... Seorang lelaki tua menyelusuri jalan.. Lampu jalan yang temaram  tengah mengawasi langkahnya yang gontai... Apakah ia sudah makan hari ini...? Pikirku. Angin malam pasti sering menusuk kulitnya yang sudah tidak muda lagi.. Pakaiannya tampak menipis menantang hujan dan terik.. Bagaimana ia bisa bertahan dari waktu ke waktu...?? Namun aku yakin kamarnya lebih luas daripada kamarku... Ia tidur beratapkan langit... Ia tidak dibatasi apapun... Dan ia mengajariku satu hal... Sesungguhnya barangkali Ia lebih dahulu dan jauh lebih  merdeka daripada aku ... Kupandangi layar laptopku, kupandangi ruangan kotak ini. Ternyata aku terkungkung , terpenjara dalam pekerjaan, rutinitas. Aku belum merdeka .. Aku tidak bebas menentukan pilihan hidupku sendiri ..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline