Lihat ke Halaman Asli

Cobalah mengerti

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Di pojok dapur yang sempit itu, seorang kakek tua duduk menghabiskan buburnya sambil menelan air mata...


Ia baru saja menjatuhkan sebuah gelas..
Hanya sebuah gelas... tapi mengapa anak dan menantunya bisa begitu marahnya pada dirinya, mencaci maki dirinya...


Padahal ia yang sudah tua dan renta ini cuma menginginkan sedikit saja pengertian anak dan menantunya..

Andai saja anak dan menantunya mau mengerti kenapa ia kadang selalu menjatuhkan barang... Andai ia masih muda dan sehat, tentu ia juga tidak mau merepotkan orang lain..


Andai saja anaknya memahami bahwa ketika kecil, anaknya juga sering memecahkan barang, tapi tidak sekalipun ia marah pada anaknya.. Tidak sekalipun ia merasa anaknya merepotkannya. Dengan sabar ia selalu membereskan setiap kepingan kaca yang jatuh berserakan dibuat oleh anaknya kala itu.......

Tapi mengapa sekarang anaknya tidak bisa belajar bersabar menghadapi dirinya yang sudah tua dan lemah ini ?

Menantu si kakek yang melihat hal tersebut menjadi emosi, memungut gelas tersebut sambil mencaci tak karuan. Sang suami pun turut mengomel.

Kemudian sang suami menarik istrinya ke kamar. Kedua suami istri itu terlibat perbincangan:

Suami= Aku sudah putuskan. Kita bawa ayah ke panti jompo saja.
Istri= Baiklah.. Tapi..
Suami= Tapi apa lagi ?!!!! Pokoknya aku tidak mau lagi mendengar keributan di rumah ini !
Istri= Tapi mas.. Mau dibawa ke panti jompo mana ?
Suami= Deli Serdang.
Istri= Jauh sekali.
Suami= Iya. Besok pagi-pagi sekali aku akan berangkatkan ayah ke sana. Kita tidak bisa terus menerus seperti ini lagi.
Istri= Oke. Aku akan segera mengemasi bajunya.
Suami = Lekas !

Seorang anak kecil datang menghampiri mereka.

Anak= Papa... Papa... Kakek mau dibawa ke mana ? Panti jompo ?

Mama= Iya panti jompo, tempat di mana kakek akan mendapat banyak teman-teman seumuran kakek.

Anak= Jadi semuanya sudah tua-tua ya , Ma ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline