Lihat ke Halaman Asli

Yusnia Agus Saputri

Mom Blogger | Sarjana Pendidikan

Sajak - Sajak Galau

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

I.

Dulu.. Seandainya semua dapat ku tahan,

Sebelum waktu mempertemukan dua asa yang berbeda
Namun ternyata salah, waktu membiarkannya berjalan tanpa arah

Hingga ia harus terbentur pada satu kenyataan

Jika memang harus beranjak pergi secepat ini
Maka biarkan asa yang ada padaku yang menyingkir enyah dari semua ini.

II.

Warna....
Ya, aku masih ingat dengan beberapa warna yang sempat kumiliki

Kala rasa itu bertengger dengan indah pada relung jiwa yang kini rapuh
Namun,  warna itu hanya sesaat.

Dan kini hanya kelam, aku hanya berdiam menanti gelap dalam hening bisu nuraniku, walau ada sisi lain yang memekik untuk terus memberontak pada keadaan yang tak memihaknya.

Sudah... Kuakhiri sudah, cukupkan warna itu berhenti pada satu warna ini.

Gelap, biarkan aku yang terus berada dalam diam kehampaan ini. Terselubung pada kesakitan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline