Lagerunal...
Takdir menuliskan tentang kita. Membawa langkah menujumu. Menjalin persahabatan dengan dirimu lalu merenda kisah bersama.
Mengenalmu adalah anugerah yang indah. Menjadi sahabatmu adalah keberuntungan dan menjadi bagianmu adalah pendar kebahagiaan.
Kau tahu Lage...
Bersamamu aku memiliki warna. Menikmati riuh tawa membinasakan sunyi sepi. Mendapati wadah tempat bercerita yang mencipta rindu tanpa batas.
Semua adalah bentangan jalan yang panjang. Mengenal hingga mengasihi, bertopeng lalu transparan, lurus, berliku, lantas indah.
Iya Lage...
Pernah aku berfikir kau adalah puisiku. Bara dalam tungku bait melodi untuk alunan syair. Ruh bagi rangkaian kata hati.
Tanpamu puisiku habis. Kandas dan terlunta kosong tanpa makna. Begitupun hatiku, serasa udara terenggut paksa
sesak, menyesakkan.
Lagerunal...
Kumohon jangan habisi puisiku. Jangan lenyapkan detak dalam kata. Biarkan bait tetap berdegup menghidupi nadi syair. Hari ini, esok, selamanya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H