Lihat ke Halaman Asli

Saat Hampir Menyerah

Diperbarui: 19 Agustus 2017   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat tak mampu lagi berjuang, aku nyaris putus asa..

Suatu masa saat aku memutuskan untuk resign dari tempat kerja karena khawatir akan nasib anakku di rumah yatim & dhuafa. Saat itulah masalah baru bermunculan. 

aku sempat mengalami kebingungan karena aku seorang Single Parent. Di satu sisi anakku harus tetap sekolah, namun di sisi lain aku harus tetap mencari nafkah. Ketika anak-anak yang lain sudah masuk sekolah, anakku masih saja di rumah. Saat itu aku pun belum memiliki pekerjaan baru. 

Mungkin terdengar aneh,  kenapa aku harus resign dari pekerjaanku sebelumnya?? Kan cari kerja tidak mudah. Saat itu aku berusaha mencari solusi untuk bekerja di suatu tempat sambil tetap mengurus anakku. Memang tak mudah... 

Seminggu telah berlalu,  anakku belum sekolah juga. Hatiku sedih sekali. Tak sanggup melihatnya belajar membaca, menulis dan menggambar di rumah. Tak seperti anak-anak sekolah yang lain. 

Hingga suatu ketika seorang kawanku menawarkan diri untuk mengajak anakku untuk tinggal di rumahnya dan sekolah disana. Jujur hatiku sangat berat untuk berpisah dengan anakku lagi. 

Namun mungkin hanya dengan seperti ini aku bisa menyekolahkan anakku dan aku bisa fokus mencari nafkah untuk hidupku dan juga anakku. 

Alhamdulillah akhirnya anakku sudah mulai sekolah lagi. Betapa senangnya hati anakku. Terlihat dari wajahnya yang begitu riang gembira. 

Sekarang tinggallah aku yang harus mencari pekerjaan baru. Dan aku yakin Allah pasti akan memberikan jalan keluar untukku.

Sahabatku tetaplah Semangat dan Jangan Menyerah. Yakinlah bahwa pertolongan Allah akan datang cepat ataupun lambat :)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline