Lihat ke Halaman Asli

Yusup maulana

Saya adalah manusia yg punya cerita, berdagang adalah waktu yg saya habiskan untuk cari duit, saya memiliki cerita dengan jepang, baik itu dalam bahasa maupun pengalaman

Air

Diperbarui: 26 Juni 2022   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siapa kamu wahai bening tak Berbisa, Rintikan senyum menyublin dalam kesatuan Jasmani maupun Rohani, tak kira nya mempesona, hutang dibayar air mata, ludah berkeringat meminta kebaikan si putih yang tak memudar setelah topan dan panas menerjang tanpa henti, jujur saja setiap insan yang memiliki nafas dalam detik yang tak bisa terhenti, Menganggap gemulai laksamana jiwa menganga Berharap tetesan rincikan penghapus Dahaga masuk melewati rongga kehidupan ini.

Tak pernah berhenti bersyukur mengingat akan semua tetesan terindah mengenai Dahi dan Dahaga.

seperempat, 1 L, satu galon, bukan takaran ke sombongan dan keangkuhan yang dimiliki akan kebaikan dalam memberi,
Air itulah kamu, terima kasih ku bersyukur akan dirimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline