Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membangun Karakter Bangsa

Diperbarui: 14 Mei 2024   16:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pesatnya perkembangan era globalisasi saat ini menyebabkan tatanan kehidupan pun ikut berubah, termasuk perilaku warga negara. Banyaknya kasus baik di media ataupun sering kita alami yang mencerminkan rusaknya karakter bangsa merupakan suatu pembuktian bahwa pendidikan karakter di Indonesia belum sepenuhnya berhasil diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai warga negara. Ini membuktikan bahwa betapa pentingnya pembangunan karekter bangsa Indonesia.Pembentukan karakter bangsa melalui pendidikan kewarganegaraan sangat diperlukan, karena dapat membentuk generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, sehingga keberadaannya dalam kehidupan bermasyarakat menjadi bermakna dan berkarakter. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk membentuk manusia Indonesia yang cerdas dan berkarakter baik, sedangkan karakter Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lainnya.

Pendidikan kewarganegaraan menjadi wahana untuk mempersiapkan generasi muda dengan bekal yang cukup mempuni dalam pergaulan kehidupan yang dibutuhkan. Pendidikan Kewarganegaraan juga berperan sangat penting bagi pembentukan karakter bangsa yang bermartabat dan berintegritas bagi Indonesia. Sebagai dasar negara dan juga sebagai dasar filosofis, tentu saja Pancasila memiliki nilai – nilai dasar dalam membentuk setiap warga negaranya dengan baik. Pendidikan Pancasila diterapkan di Indonesia bukanlah tanpa tujuan, tujuan dari adanya pendidikan Kewarganegaraan adalah menciptakan generasi muda dengan sikap nasional yang kuat, menerapkan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan sehari – hari, mengajarkan sikap saling menghargai keragaman, partisipasi dalam politik, hak dan kewajiban sebagai warga negara, dan juga mengenai sistem pemerintahan dan peraturan yang berlaku. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pembentuk karakter bangsa berdasarkan keyakinan bahwa karakter individu memiliki keterkaitan dengan karakter bangsa. Pendidikan Pancasila berupaya untuk mengajarkan tentang nilai – nilai Pancasila kedalam proses pembelajaran, seperti gotong royong, demokrasi, keadilan sosial, dan juga persatuan. Dengan diajarkannya nilai Pancasila secara mendalam, murid murid diharapkan dapat memahami makna dan hubungan antara kehidupan sehari hari dengan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan berkelompok, sebagai bagian dari bangsa, dan sebagai anggota negara Pembentukan sikap dan perilaku yang berhubungan denga nilai – nilai Pancasila juga diajarkan dalam Pendidikan Kewarganegaraan.

Pada dasarnya karakter bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 adalah karakter warga negara, karakter orang yang beriman kepada Tuhan, adil dan beradab, tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia, bermusyawarah, dan berkeadilan sosial. Dalam Pancasila sudah terangkum karakter bangsa Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu, karakter etika dan moral masyarakat Indonesia nampaknya perlahan memudar. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan yang merupakan salah satu alat pembentukan karakter bangsa sangat diperlukan dalam kurikulum. Pendidikan karakter harus dikembangkan bagi peserta didik sejak usia dini, yang merupakan bagian dari tanggung jawab peserta didik untuk menyelesaikan studinya mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, sekolah menengah atas bahkan pendidikan tinggi.  Pendidikan yang tepat dalam pembentukan karakter bangsa adalah pendidikan yang dapat dilakukan dengan partisipasi siswa secara aktif sehingga siswa memahami dan menerapkan karakternya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan kewarganegaraan
merupakan pendidikan dasar bagi warga negara untuk mencapai karakter bangsa yang baik dan berbudi luhur. Namun pembentukan karakter bangsa yang baik tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan saja, namun orang tua, keluarga, dan lingkungan sekitar juga berperan penting dalam pembentukan karakter tersebut. Oleh karena itu, lembaga pendidikan, orang tua dan lingkungan sekitar harus bersinergi untuk membentuk karakter bangsa. Jika salah satu di antaranya gagal dalam mendukung pembangunan karakter, maka jangan salahkan salah satu pihak saja jika pembangunan karakter tidak membuahkan hasil maksimal, karena pembangunan karakter bangsa bukan tugas satu pihak saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline