Lihat ke Halaman Asli

Anonimiyus

pejuang kebetulan tidak suka menulis

Enung Maaf, Maaf, Maaf...

Diperbarui: 25 Agustus 2021   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Enung... bulan yang kamu minta hanya setengah, mudah-mudahan kamu ikhlas, sebagai gantinya kamu boleh cambuk saya, sekedar marah tidak akan membuat saya luka, jadi murka saja itu memang pantas.

Enung... bulan yang saya kasih semakin tua, tidak cukup untuk menerangi pojok dapur kita yang gelap, jadi berhenti berharap, terus berdoa saja barangkali Tuhan mendengar, ceritakan saja tentang saya yang kurang perkasa. 

Enung bila dapur sudah tidak terang, gelapkan juga kamar tidur kita, tidak usah kamu sungkan. Saya tahu kamu muak melihat tampang saya, jangan bermesra dengan derita, berpura-pura suka. Jangan temani saya tidur, luapkan emosi adukan saya pada Penguasa bulan.

Malam ini saya masih mengais rembulan, di terjal , di curam, di ujung langit-langit kamar saudagar kaya raya, peluh tidak berhenti mengalir dari mata saya, hidung saya jadi pilek, tenggorokan saya seperti menyempit, eh ternyata saya menangis... maaf, maaf, maaf...

Enung...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline