Lihat ke Halaman Asli

Yusfi Wawan Sepriyadi

Belajar Menulis Agar Tidak Kehilangan Sejarah

Gumam Perempuan Tua, Tetesan Keringat Sisakan Luka

Diperbarui: 17 Juni 2018   02:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar diolah pribadi

Biarkanlah aku diam

Biarkanlah aku menunduk

Walau perih kurasa

Hanya mampu bergumam pada bisunya malam

Riuh gemuruh, mulut mu yang tak pernah terjaga

Sombongmu yang terus kau agungkan

Sepertinya kau tak mampu memiliki rasa

Sepertinya nuranimu mati, hingga hidupmu tak berarti

Diamku bukan berani tak melawan

Diamku karenaku memiliki rasa dan rasa

Diamku adalah emas yang tak mampu kau beli

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline