Lihat ke Halaman Asli

Yusep Hendarsyah

Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Perempuan Indonesia dan Energi Terbarukan!

Diperbarui: 19 Juni 2024   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : © endriq007/Freepik 

Menjembatani Tradisi dan Teknologi: Peran Perempuan Indonesia dalam Transisi Energi Lokal

Di negara tercinta ini sudah mulai peningkatan partisipasi perempuan dalam berbagai  sektor kehidupan di masyarakat. Peran perempuan dalam masyarakat tidak dapat dipisahkan dari berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor energi. Di tengah upaya global untuk beralih dari energi fosil menuju energi terbarukan, keterlibatan perempuan menjadi kunci dalam mencapai transisi energi yang adil dan berkelanjutan. Artikel ini akan mengulas bagaimana perempuan dapat menjembatani tradisi dan teknologi dalam konteks transisi energi lokal, dengan fokus pada kontribusi mereka serta peran organisasi seperti Oxfam dalam mendorong inklusivitas dan keadilan energi.

Peran Perempuan dalam Masyarakat dan Energi

Perempuan di banyak komunitas lokal sering kali memegang peranan penting dalam pengelolaan sumber daya alam dan energi rumah tangga. Mereka bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan energi rumah tangga, seperti memasak dan pencahayaan. Tradisi ini memberi perempuan wawasan dan pengalaman langsung mengenai penggunaan energi dan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan.

Transisi energi dari sumber daya fosil ke energi terbarukan seperti matahari, angin, dan biomassa, memerlukan partisipasi aktif perempuan. Keterlibatan mereka dapat memastikan bahwa solusi energi terbarukan tidak hanya efisien tetapi juga sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal. Misalnya, di beberapa komunitas pedesaan, perempuan telah berhasil memanfaatkan biogas dari limbah ternak sebagai sumber energi alternatif, mengurangi ketergantungan pada kayu bakar yang dapat merusak lingkungan dan memicu deforestasi.

Teknologi dan Pendidikan Energi untuk Perempuan

Penyertaan perempuan dalam transisi energi juga melibatkan peningkatan akses mereka terhadap pendidikan dan teknologi. Banyak perempuan di daerah pedesaan memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan teknis yang dapat membantu mereka memahami dan mengimplementasikan teknologi energi terbarukan. Di sinilah peran penting organisasi seperti Oxfam muncul.

Oxfam telah bekerja sama dengan komunitas lokal di berbagai negara untuk menyediakan pelatihan dan pendidikan tentang teknologi energi terbarukan. Program-program ini tidak hanya fokus pada pengenalan teknologi baru tetapi juga pada pengembangan keterampilan kewirausahaan yang dapat membantu perempuan mendirikan bisnis energi terbarukan. Sebagai contoh, di beberapa wilayah di Afrika dan Asia, Oxfam telah meluncurkan inisiatif pelatihan energi surya yang membekali perempuan dengan keterampilan untuk memasang dan merawat panel surya, serta mengelola koperasi energi lokal.

Transisi Energi Adil dan Inklusif

Transisi energi yang adil adalah konsep yang menekankan pentingnya keadilan sosial dalam peralihan ke energi terbarukan. Ini berarti bahwa semua kelompok masyarakat, termasuk perempuan, harus memperoleh manfaat dari perubahan ini dan tidak ada yang tertinggal. Label "Transisi Energi Adil" menekankan bahwa transformasi energi harus memperhitungkan dampak sosial dan ekonomi pada komunitas lokal, terutama kelompok rentan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline