Memiliki benda yang sangat disukai dan berjumlah banyak tentu membuat seseorang akan merasa bangga. Bisa dikatakan perilaku ini disebut dengan kolektor. Bukan hanya mengoleksi benda -- benda antik tapi lebih luas lagi mengumpulkan benda -- benda yang dianggap memiliki nilai histori sendiri.
Saya masih ingat ada teman yang mengoleksi beragam pernak pernik tokoh kartun Mickey Mouse ( Mickey si tikus) dari tas, buku, pulpen, pinsil dan benda- benda yang dia miliki semua bermotif sama, ya si mickey tadi.
Saya sendiri juga mengoleksi beberapa benda , boleh dikatakan tidak fanatik tapi senang saja mengumpulkan benda -- benda yang bisa bernilai tinggi ke depannya.
1.Duit /uang kuno
Saya mengoleksi uang kuno sejak sekolah dahulu . Dari uang koin jaman Hindia Belanda, uang perak, uang 1 rupiah, 21/2 rupiah hingga uang dari negara tetangga Malaysia, Brazil, Korea , Dolar Amerika. Saya senang saja mengumpulkannya . Ketika hati merasa senang maka ada kebahagiaan di situ.
3. Profile Presiden Indonesia
Saya mengoleksi profile presiden RI , bagi saya mereka adalah para pahlawan yang satu dari sekian ratus jiwa penduduk Indonesia berkesempatan memimpin republik ini. Jasa mere sangat besar dan merupakan orang - orang terpilih yang digariskan Tuhan untuk memimpin bangsa. Salah satu koleksi yang paling saya suka adalah boneka kayu yang didapatkan dari rusia. Boneka ini berisi patung presiden Jokowi,SB, Megawati, Soeharto hingga pak Habibie.
2. Buku Sukarno
Sebagai alumni FISIP di salah satu Universitas Negeri, maka sangat wajar bila memiliki buku- buku politik. Tapi jangan salah, dari sekian banyak orang hanya segelintir saja yang memiliki buku -- buku berkualitas. Siapa yang pernah membaca buku serat centini , konon buku ini dilelang sampai 5 miliar rupiah . Pemiliknya orang Aceh dan kini beliau sudah berpulang. Buku ini sangat langka , dan diantaranya tersimpa di salah satu museum di Belanda. Saya bersyukur pernah memegang dan diberikan kesempatan membacanya. Saya melihat ada aura kebahagiaan di wajah pemiliknya saat itu. Wajah gembiranya sama seperti saya yang juga megoleksi beberapa buku asli karangan Presiden pertama Republik Indonesia Bapak Proklamator Ir. Sukarno.Buku yang saya koleksi salah satunya berjudul Di Bawah Bendera Revolusi Cetakan Tahun 1963, 1964. Kalau dikonversi Tahun 2021 ini, maka usia bukunya sudah mencapai usia 58 tahun. 42 tahun lagi akan genap berumur 100 tahun. Saat itu kemungkinan anak -- anak saya yang mewarisi buku yang berusia satu abad ini.
Buku di Bawah Bendera Revolusi ini memuat pemikiran Sukarno sebagai penulis sejati. Karya -- karyanya sejak muda memang bernas. Hasil karyanya bahkan melebihi batas kemampuan orang biasa. Muatan tulisannya sarat makna. Ketika membacanya memang haru sedikit mengerutkan kening , karena menggunakan ejaan lama.
Gemar mengoleksi uang atau buku bisa dilakukan oleh siapa saja dan ini bisa disebut dengan hobi. Kegemaran yang kalau akan ditekuni bisa berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Saya sendiri memiliki koleksi 3 buah buku, sempat ditawar oleh seorang anggota dewan dan lainnya, namun saya tidak berniat menjualnya.
Sebagai catatan pada Tahun 2001 di saat anak biologis Sukarno yaitu Ibu Megawati Sukarno Putri menjadi Presiden menggantikan Gus Dur, buku DBR mencapai puncaka masa kejayaannya. Harga di pasaran benar -- benar tidak wajar . Satu buku bisa laku puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.
Kenapa buku ini bisa mahal ?
Historis yang berulang
Buku ini dikarang oleh Sukarno sebelum menjadi Presiden. Kebanyakan ditulis saat beliau masih dalam kondisi perjuangan , tak jarang dalam kondisi di pengasingan. Sementara anaknya saat menjadi Presiden tentu memiliki memori yang tajam akan karya -- karya orisinalitas ayahnya.
Buku setebal 2000 halaman ini telah diperbanyak namun sempat dicekal oleh Orde Baru dan kemudian menjadi langka. Hanya orang -- orang tertentu yang dapat memilikinya. Saya pun memilkinya dengan berburu bertahun -- tahun. Ada yang didapat dari luar negeri , ada yang tidak disengaja dapat dengan kualitas bagus, ada yang dibeli dengan harga pertemanan dengan pemilik toko buku yang saya ceritakan memiliki buku bernilai miliaran tadi.
Saya senang memiliki buku ini yang penuh historis , di halaman sampulnya tertera tandatangan Sukarno yang asli. Memilikinya mempelajarinya dan menuliskannya Kembali dengan kesesuaian kondisi yang terjadi . yang jelas, ada beberapa anak bangsa yang terbaik yang patut kita teladani. Ada buku Sukarno, Tan Malaka, Hatta, Syahrir dan lain sebagainya. Mereka adalah orang -- orang hebat yang berpiikiran hebat. Dalam kurun waktu lama orang -- orang seperti mereka sulit ditemukan di negara ini. Baik dari sosoknya, perilaku kenegarawanannya, prestasi dan hasil pemikiran yang didokumentasikan menjadi sebuah buku yang laik di koleksi oleh generasi berikutnya.