Gerimis ketika Azan Subuh berkumandang tentunya membuat berat melangkahkan kaki ke masjid. Apalagi hujan rintik rintik ini tak jua reda sejak magrib tiba. Ada yang berbeda ketika jamaah subuh hendak pulang ke rumah . Yup langkah kaki ini serta merta mengikuti langkah Ketua Rukun Tetangga kami yang mengajak bertakziah. Rupanya sejak pukul 10.00 malam ada tetangga kami yang menderita kemalangan. Pak Askin salah satu pengurus Mushola lingkungan kami telah berpulang. Ada sedih di hati, karena sejak malam kejadian dan baru saya ketahui menjelang Subuh usai. Rupanya cuaca malam tadi melenakan siapa saja para penghuni komplek setelah lelah bekerja siangnya.
Kini, sudah lebih dari dua hari warga seluruh Indonesia heboh dan sibuk dengan asumsi masing masing soal pemberitaaan tersangka yang masuk rumah sakit kali kedua. Dengan cerita dan alibi yang berbeda seolah drama belum usai. Nah ngomong ngomong soal sakit nih, teman teman pasti pernah merasakan yang namanya sakit kan? Seperti tetangga saya yang meninggal tersebut yang saya tahu beliau adalah orang yang kuat karena maish bias bwa mobil sendiri ke rumah sakit kalau sedang kambuh penyakitnya. Pasti rasanya tidak enak, apalagi kalau sampai di rawat di rumah sakit karena vonis suatu penyakit tidak perlu yang kanker atau jantung, semisal kena usus buntu saja sudah merepotkan.
Sebutlah Ibu Lusi, salah satu ibu rumah tangga yang pernah saya temui dalam sebuah acara peluncuran program kesehatan PRUMedical Network. Beliau menuturkan dan merasakan betapa khawatirnya dirinya ketika anak gadisnya yang semula periang kini harus terbaring di ranjang rumah sakit karena didiagnosa usus buntu. Selain khawatir akan kesehatan putri tercintanya, sang ibu juga merasa was was akan biaya yang akan dibebankan demi kesembuhan buah hatinya. Sekitar dua puluh juta rupiah setidaknya harus dia keluarkan untuk biaya operasinya, belum lagi biaya paska operasinya. Fikirannya melayang tentang sikap awalnya yang selalu menolak apabila ada yang menawarkan program perlindungan kesehatan untuk dirinya dan keluarganya. Kini, dia harus membelah fikirannya antara menemani putrinya atau pergi mencari pinjaman untuk biaya pengobatan.
"Hai Kamu dari Kompasiana ya?" Sapa Imam di chat WA ku.
"Mau gak datang ke acara Press Confrence di salah satu acara kami ".Tambahnya.
Sang pengundang tahu kalau saya aktif menulis di Kompasiana. Tulisan saya dan beberapa bloger lainnya dianggap bias memberikan informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan. Berhubung saya ini Kompasianer yang merasakan tulisannya biasa biasa saja maka kalimat ajakan undangan menghadiri acara pastilah saya akan penuhi. Karena ini adalah bentuk kepercayaan pembaca kepada saya dan Kompasiana sebagai salah satu wadah pemberi informasi ala jurnalis warga.
Sebagai kelanjutan dari kisah ibu Lusi tadi, Beliau akhirnya menyadari bahwa asuransi itu sangat penting sehingga diakhir perbincangannya ucapan rasa syukur menggema karena semua biaya yang cukup besar itu tidak jadi dia keluarkan karena sudah di cover oleh asuransi yang dia ikuti . Ibu Lusi ini adalah salah satu contoh orang yang melek asuransi . Oleh karena itu penting sekali bagi semua orang untukmengetahui manfaat apa saja dari poli yang ditawarkan perusahaan kepada kita. Termasuk benefit langsung bagi si penunggu pasien.
Seperti yang diutarakan oleh Jens Risch, Presiden Direktur Prudential Indonesia yang mengatakan bahwa mereka sangat bersyukur dapat meluncurkan program yang memberikan layanan eksklusif bagi para nasabah sejak masuk, selama perawatan hingga keluar dari rumah sakit. Mereka senang dapat bermitra dengan emapt rekanan rumah sakit yang tidak saja merupakan penyedia jasa kesehatan terkemuka dengan jaringan yang luas di Indonesia, namun juga memiliki kesamaan misi untuk memberikan pelayanan dan kenyamaan tebaik kepada nasabah yang menjalani rawat inap, sehingga pasien dan keluarganya dapat dengan tenang berfokus memulihkan diri.
cara ini adalah bagian dari program untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi pasien di rumah sakit seluruh di seluruh Indonesia. Tercatat ada 4 rumah sakit besar sejumlah 42 rumah sakit yang tersebar di 23 kota besar di negeri ini. Saya sendiri pernah merasakan ketika Tahun 2009 di Bulan September harus di rawat rumah sakit swasta di Karawaci Tangerang (Siloam Hospital). Rumah sakit ini ternyata beserta 3 group rumah sakit lainnya yaitu Mitra Keluarga, Mayapada dan Royal Taruma menjadi empat mitra dari sebuah program di Prudential tersebut.
BAGAIMANA KALAU KITA TERLANJUR SAKIT ?
Masya Allah tinggi bener tensi saya nih.