Lihat ke Halaman Asli

Yusep Hendarsyah

Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Roulette De Art #1

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadis manis ini kutemui disebuah kantor perwakilan tempatku bekerja. Kala itu aku baru saja mengabadikan momen bersejarah pertemuan dua negara yang di sana tercipta kesepakatan investasi di daerah tempat Sulawesi Barat. Sambil memotret wajah-wajah diplomat yang tampak sumringah. Lensa kameraku bergeser 12 derajat ke arah sofa , di mana tersamar dalam fokus gadis berwajah balkan berhidung mancung berkulit putih.  Bajunya berwarna merah menyala. Kemungkinan dia adalah salah satu staff kedutaan Yordania. "Hai Boy..." Sapaannya khas. "What are you doing?" Takes a picture, jawabku setengah mati .Maklum bahasa inggrisku pas-pasan. Mentok dilevelan kursus basic saja. Apa yang sedang kamu kerjakan. Sapanya lagi dengan kalimat bahasa indonesia dengan aksen yang aneh. Mirip orang sedang mengunyah sesuatu. Aku sedang mengambil gambar di dalam. Ada pertemuan penting  perwakilan daerahku dengan negara Yordania. Kamu sendiri sedang apa? Tanyaku. Aku bosan di dalam, kepengin udara segar. Maukah kamu temani saya..? Kebetulan , ini sudah selesai. Ini juga lagi santai. Namamu siapa? Namaku Acan.Sambil kusodorkan tangan yang sebelumnya kugosok-gosokan ke bajuku karena khawatir basah oleh keringat. Namaku Shivanka. Panggi aku Shi saja okey ..! 'Kamu suka fotografi ya..?"Tanyanya sumringah Ya, Aku suka moto dari SMP tepatnya. Kegemaran dalam hal  menggambar membawaku  menekuni dunia seni  terutama keindahan foto. "wowww kerennnn"Sudah banyak model yang kamu potret? Aku juga mau di foto ah... Wah dengan senang hati. Ini ada terekam beberapa model yang ku abadikan karena cantik dan menarik.Sambil kuperlihatkan isi kameraku kepada Shi. yang ini namanya Wanda, usianya 19 Tahun, masih muda tapi bongsor dengan istilah wajahnya terlihat dewasa dan tubuhnya sangat proporsional, namun kaku bila di depan kamera. Sekarang dia sudah terbiasa dan sering ikut-pemotretan. Nah yang ini namanya Rani, wajahnya tak semulus Wanda tadinya, kamu tahu bentuk bulan ? Nah wajahnya tak jauh-jauh dari itu. Namun senyumnya sangat menarik, kalau dia tersenyum cameron diaz pun lewat. 'Who is cameron diaz..?Tanyanya Hahahahahaha bule gak gaul. Dalam hatiku. Tak terasa sudah satu jam lebih kami berbicara mengenai fotografi , dari mulaobroaln ngalor ngidul saling ejek mengejek semuanya mengalir telah tumpah ruah dalam pertemuan singkat itu. ''''''''''''''''''''''''''''''''''''' "Would you married me" Sapa Shi dari kediamannyadI Yordania. What? If  our destination are same, we will married" shame on me Jawabku tanpa ampun dengan grammar pas-pasan lagi. Tak lupa ku buka google translate untuk menambah bahan perbincangan. "How about your family, are they agree with me" "Off course, my parents are democrate, i have free will for my  life." Obrolan dunia maya ini begitu indah, entah kenapa rasanya aku berada di syurga yang berbeda dari yang kudapatkan kabarnya dari kitab dan petuah bijak para pandai. Ku tahu shi adalah anak seorang diplomat, kesederhanaannya telah membantuku melihat bahwa masih ada perempuan rendah hati seperti dirinya. Ana, dina, sari kesuma, sintha adalah sederet perempuan yang akrab di pemotretan ,dari mereka yang sopan sampai ada yang dengan terang-terangan mengajak yang tidak-tidak kepadaku tak membuatku bergeming. Namun pesona Shi, membuatku berada dirimbunan bunga taman yang sedang bermekaran dan siap dipetik tangkainya. Shi selalu menyapaku dengan panggillan "boy". Rupanya pertemuan pertama kali di kantor perwakilan membuatnya tak bisa berpaling dari sebutan itu. Hampir lima bulan kami menyapa, bercanda gurau, mengenalkan masing-masing keluarga kami meski dengan fasilitas chat dan webcam, dia memperkenalkan ibunya yang sangat senang sekali dengan orang Indonesia. Karena orang Indonesia ramah-ramah dan negaranya akrab dengan istilah Indonesia. Aku mulai bermimpi, betapa menariknya bila menikahi perempuan asing. Membayangkan wajah calon anak-anakku nanti. Kalau laki-laki akan mirip siapa dan kalau perempuan bagaimana bentuk hidungnya? Ketika yang lain pergi aku pasti mendekat,ketika kabar menjauh,aku pasti menjaga,ketika semua terambil,aku memberikannya berlebih. -----------------




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline