Tulisan ini repost saya dari blog tertangal 21 Okt... maaf yah.. moga isi nya sih ga basi... soalnya soal kereta tiap hari ada ajah ceritanya...hehehe.. *** Saya suka sekali dengan hari Jum'at. Alasannya simple saja. Karena kini, di kantorku, tiap hari Jum'at sudah boleh pakai pakaian bebas. Terlebih semenjak tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional, maka, Jum'at seakan menjadi Hari Batik. Jumat=Batik. Ini beberapa gambar yang saya ambil pada hari ke 27 bulan Syawal atau hari ke-enambelas bulan Oktober. Look at them.. So beautiful rite? Pagi itu, masih tak nampak akan ada kejadian apa-apa, hingga, pada akhirnya gempa menguncang Jakarta sore harinya. Jum'at yang menyenangkan hatiku berubah... jadi hari yang gempar.. Bagaimana tidak membuat betis tegang? dua hari saya memulihkan betis yang rasanya seluruh otot nya tertarik. Saya dan banyak rekan lainnya harus menuruni gedung dari lantai ke-17. Dengan tangga manual. Ini adalah pengalaman saya pertama kejadian gempa berada di sebuah gedung di lantai paling atas. welehh..welehh... Setelah bergegas menuruni anak tangga satu per satu, kadang terinjak sendel orang di depan saya. atau kadang rok saya terinjak orang di belakang saya. Tapi, untunglah tidak mengebabkan kecelakaan di tempat. fyuuhh... Nah, sampai di lantai bawah, langsung saya membereskan tas saya. dan segera pulang. ehhh, sampai di stasiun, ternyata eh...ternyata... persinyalan Kereta Api masih rusak. ini hari kedua, hari sebelumnya juga ngaret lama banget. Sebenernya apa sih yang terjadi???? Alasannya sinyal dari Pasar Minggu ke Manggarai mati, sehingga musti mengantri lama, gantian hampir 30 menit baru lewat kereta lain, agar aman. Rggghhh, cuma, kalau setiap hari telat, yaa keqi juga kan... apalagi, kalau udah malam. Lemesnya kaki masih kerasa... Di kereta-nya juga penuh sesak. (bisa langsung lanjut baca ke **) Manusia udah seperti sarden berjejer. tanpa celah. kebayang gak sih, saya saja sudah tidak mampu bergerak. bau manusia sudah bercampur jadi satu. Grrrhhh... Setelah satu per satu manusia itu habis. Turun di stasiun-demi-stasiun, saya memperhatikan apa saja yang menarik pandangan saya... kereta penuh sesak orang berbatik... Katanya... ini Kereta SUDIRMAN EKSPRESS AC, tiketnya 8000 Rupiah(delapan ribu). Cuma keadaannya, tidak sesuai yang diharapkan. Sudah mahal, kondisinya kalau udah gangguan persinyalan dan mati listrik, persis kereta Odong-odong... ckckck... (red: kereta Odong-odong adalah sebutan untuk kereta oven yang panas super duper, warnanya orange, biasanya mengangkut manusia, hewan seperti kambing dan ayam, sayur mayur, dan segala macam dagangan pasar dari Rangkasbitung hingga Angke, atau Parungpanjang hingga Kota... ah, pokoknya tujuannya jauh...) Lihat gambar iklan kereta, "Dengan Membeli Tiket, Anda Turut Memelihara Kereta Ini" sepertinya, kalau penumpang ekspress jarang yangga beli tiket. (kalau penumpang ekonomi 1500 Rupiah mah udah biasa ga beli tiket... ya wajar kalau keretanya butut... ;p, tapi sebaiknya, janganlah butut...gimana pun keselamatan penumpang harus diutamakan, tapi, ya dimulai dari tertib tiket dan itu perlu kesadaran dari setiap penumpang.).. nyawa koq kayanya ga berharga.... ckckck... Cuma, keadaan yang kita lihat, kereta yang seharga 4500-8000 (tiketnya), ck..ck..ck.., sering AC nya mati. bukan sekali/dua kali, kami (para konsumen kereta) harus berlama-lama karena keretanya tiba-tiba mogok, atau kereta di depannya yang Odong-odong mogok, atau bahkan harus pindah dari kereta satu ke kereta lainnya... aduh, itu ribet banget... apalagi kalau lagi pakai Rok... hihihih... Aduhai, musti ngelus dada... habis, mau gimana lagi yah... kalau ga naik kereta musti sampai di kantor jam berapa? Itulah... saya kira, yang para pengguna kereta beli adalah WAKTU. bukanlah kenyamanan berkereta. karena kereta Ekspress AC ajah sering berhenti-berhenti tiap stasiun. Mereka menjual waktu-waktu sibuk, misal jam berangkat kantor dan pulang kantor. Tentulah, mau berapa ajah tiketnya, yang beli tetep banyak. Wong butuh. Ya, ga? Plisss lah, tiket yang sudah mahal, sesungguhnya, PT.KAI mampu menyediakan transportasi kereta rel listrik yang lebih mapan dan baik lagi... Plisss jangan telat-telat melulu! Orang kan pengen cepet sampai ke rumah, ini malah seringnya ngaret... (dari hatikuuu yang paling dalam). (lanjutan **) sampai di stasiun pemberentian terakhir, saya sudah tak sanggup menaiki tangga stasiun, jadi saya menyusuri jalan rel yang berbatu. Masih menenteng kamera 1000D, saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan berpapasan dengan kereta batu bara.. hehehe.. maka saat riuh di angkasa suaranya, tuuuutt...tuuuttt... dan nyala lampunya menyorot ke arah saya, jepret..jepret... gambar di awal postingan saya adalah potret pertama yang ter-capture oleh kamare... dan inilah gambar kedua. Gambar yang indah, setidaknya membuat malamku yang sudah lelah, menjadi sedikit cerah. I got the picture... kuberi judul: Di antara Dua Rel Bisu. Dan pagi tadi, Senin, hari pertama bekerja kembali di bulan November, lagi-lagi kereta gak jalan! Suer, Nge-gondokin banget.. saya siyh masih mending karena naik dari stasiun pemberangkatan pertama, masih dapat duduk...yang diri..wowww deh,,, PLISSSS PT.KAI jangan "mohon maaf atas ketidaknyamanan anda, terimakasih atas kepercayaan anda menggunakan jasa kereta api" terus, Plisss... (hikss..hikss... rada hiperbolis ;p) repost saya dari sini:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H